8. Masing-masing porsi makanan ditakar secara presisi agar porsi makanan tidak kurang atau lebih.
9. Setelah proses produksi, produk heavy snack dan heavy meals didinginkan atau dibekukan secara cepat untuk menjaga kualitas, mutu dan keamanan pangan produk.
10. Pengambilan sample produk yang diproduksi melewati pengujian dan evaluasi baik secara sensori maupun laboratorium untuk menjamin kualitas mutu dan kemanan pangan.
11. Seluruh produk makanan dikemas secara rapat dan rapi untuk mencegah terjadinya kontaminasi selama distribusi (pengiriman).
12. Sistem pengiriman makanan rata-rata dilakukan 5 jam sebelum waktu keberangkatan pesawat.
Produk dikirimkan dalam kondisi beku (frozen) untuk menjaga kualitas mutu dan kemanan pangan.
13. Makanan yang sudah tiba di bandara akan disimpan dan didistribusikan menuju pesawat sesuai jadwal penerbangan.
BACA JUGA:Berikut ini Nama-nama Pejabat Utama dan Kapolres di Wilayah Polda Sumsel
14. Pramugari dan pramugara atau awak kabin sudah dilatih secara khusus dalam mengatur, memanaskan makanan dengan oven.
Kemudian menyiapkan serta menyajikan makanan dalam jumlah tertentu dan saat penyajiannya awak kabin mengikuti pedoman protokol kesehatan.
Dalam waktu yang sudah ditentukan, makanan akan dipanaskan menggunakan oven selama 20-30 menit.
Memanaskan makanan saat di udara adalah cara penting untuk menjadikan makanan tersaji hangat.
BACA JUGA:Berikut ini Nama-nama Jaksa Dipercaya Menjadi Kajari di Wilayah Provinsi Sumsel
Awak kabin harus cek kualitas makanan sebelum disajikan kepada setiap tamu.
Rangkaian tersebut sangat krusial dalam layanan penerbangan (in-flight), agar tamu merasakan dan menikmati makanan seperti selesai dimasak.