Tapi memang, di balik kesempurnaan ini tentunya ada kekurangannya.
Wanita-wanita ini kesulitan dalam mendapatkan pendamping hidup alias suami.
Sebetulnya beberapa wanita di desan ini sudah menikah dan memiliki keluarga.
Tapi, suami dan anak laki-lakinya tidak di desa itu.
Mereka hanya muncul di rumah beberapa kali saja dalam setahun.
Informasi tentang adanya desa yang hanya dihuni para wanita cantik pun viral di media sosial.
Hal ini mengundang banyak lelaki untuk datang.
Tapi, tak mudah mempersunting wanita di desa tersebut.
Pasalnya, para perempuan di desa tersebut sangat menerapkan konsep kesetaraan gender di semua aspek kehidupan.
Rosalee, warga Desa Noiva do Cordeiro, mengatakan, penduduk desa saling berbagi segalanya, tidak ada perselisihan apapun di antara mereka.
“Sewaktu masalah atau perselisihan timbul, kami mengatasi dengan cara wanita, berupaya mencari kesepakatan ketimbang konflik,” ujar Rosalee.
“Semua untuk satu, dan satu untuk semua,” tukasnya.
Ketiadaan lelaki ternyata membuat para perempuan ini senang.
Mereka mengaku tidak ingin meninggalkan desa itu untuk mencari pasangan. *