PALI, PALPRES.COM- Ratusan burung Pipit membuat resah para petani di Desa Karang Agung, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Pasalnya, ratusan burung Pipit itu menyerang tanaman padi, sehingga mengancam hasil panen milik warga setempat. Apalagi, jika tidak dihalau, maka para petani terancam gagal panen.
Hal ini tentu mengancam hasil panen padi milik warga setempat. Karena bisa menyusut akibat jadi santapan burung bergerombol ini. Bahkan jika tidak dihalau, maka bisa gagal panen.
Salah seorang petani di Desa Karang Agung, Kardik (58) mengatakan, bahwa serangan burung itu kerap terjadi ketika tanaman padi sudah mulai menguning dan menjelang panen.
BACA JUGA:Menuju 1 Tahun Pemungutan Suara, Bawaslu PALI Gelar Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2024
“Serangan burung pipit itu sering terjadi. Kalau kami tidak menghalau burung-burung itu, maka hasil panen nanti tentu akan menurun. Jadi kita selalu menghalaunya," katanya, Jumat 17 Februari 2023.
Senada dengan itu, Rumi yang juga petani padi juga mengalami hal serupa. Ia menuturkan, serangan burung pipit sangat meresahkan para petani padi baik itu sawah maupun padi talang.
“Ratusan burung pipit itu mengancam dan mengurangi hasil panen, karena datangnya banyak serta langsung memakan buah padi. Jadi, saya menjaga dari pagi hari hingga menjelang malam," tuturnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Ahmad Jhoni SP MM mengatakan, bahwa hama burung pipit memang mengancam hasil petani padi.
BACA JUGA:Modal KTP Daftar Kartu Prakerja 2023, Dana Insentif Rp4.200.000 Bisa Cair
“Beberapa cara bisa dilakukan. Tapi, yang lebih efektif petani harus menjaga dan menghalau burung ini kita sudah memasuki area pertanian warga," tukasnya.