Pada awal penerapan baterai lithium hanya diterapkan pada BTS di area tertentu yang membutuhkan pengisian baterai dalam waktu singkat. Namun, dengan perkembangan teknologi terkini, baterai lithium ini telah dapat diterapkan di semua area.
Selanjutnya, XL Axiata juga menerapkan penggunaan Hybrid System Charge Discharge Battery (CDC) pada BTS di area terpencil yang tidak ada pasokan listrik. Penerapan CDC oleh XL Axiata telah berhasil mengurangi konsumsi solar hingga rata-rata 54%.
Guna memastikan efektifitas penerapan ESG, setiap tahun, XL Axiata juga melakukan penghitungan terhadap konsumsi daya energi yang dikeluarkan beserta emisi yang dihasilkan.
Penghitungan ini merupakan bagian dari proses pengawasan sekaligus acuan dalam perencanaan efisiensi konsumsi energi untuk tahun-tahun ke depan.
BACA JUGA:Tajir Melintir! Usia Baru 21 Tahun Sudah Punya Banyak Perusahaan dan Kekayaan Rp5,3 Triliun
XL Axiata terus berupaya menerapkan prinsip ESG dengan mengacu kepada target Global System for Mobile Communication Association (GSMA), yaitu menurunkan emisi karbon menjadi 0 pada 2050 (Net Zero Emission by 2050).
Harapannya dengan bisa ikut menurunkan emisi karbon menjadi 0, XL Axiata juga bisa ikut berperan dalam mencegah bencana jangka panjang akibat perubahan iklim.