Moeldoko Sebut Perubahan Skema Kartu Prakerja Ibarat Strategi Perang, Berhitung dengan Risiko

Rabu 01-03-2023,12:54 WIB
Editor : Trisno Rusli

Dengan digital, semua proses pelayanan bisa berlangsung secara cepat dan transparan. Selain itu, perubahan juga harus dilakukan dengan menggempur budaya kerja lama diganti model-model baru.

“Terbukti, survei Poltracking menyatakan Prakerja sebagai program pemerintah nomor empat yang paling dirasa manfaatnya oleh masyarakat,” kata Moeldoko.

Tiga program lain yang ada di urutan teratas yakni Bantuan Langsung Tunai, Kartu Indonesia Sehat, dan pembangunan jalan tol.

“Masuknya Prakerja di urutan keempat adalah inovasi paten, mengingat usia program ini yang masih baru,” tambah dia.

BACA JUGA:16,4 Juta Peserta Kartu Prakerja Didominasi Kaum Hawa, Segera Daftar Akun Ada Dana Manfaat Rp4.200.000

Moeldoko meminta tim Prakerja memelihara semangat tinggi untuk terus  memperjuangkan nasib anak-anak muda Indonesia yang tengah galau, limbung, dan skeptis menghadapi tantangan dunia kerja.

“Wajah-wajah gembira mereka harus terus jadi penyemangat. Kartu Prakerja punya implikasi besar di luar prediksi kita. Keterampilan meningkat, literasi meningkat, dan banyak hal positif lain,” katanya.

Menurut Moeldoko, siapapun pemimpin Indonesia ke depan, akan melihat Program Kartu Prakerja sebagai leverage, faktor pengungkit bagi anak-anak muda untuk masuk dan bersaing di dunia kerja.

“Jangan kendor. Karya Anda dalam membangun bangsa sangat membanggakan. Prakerja membuktikan negara hadir di antara keterbatasan, lintas generasi, dan di semua segmen masyarakat,” pungkasnya.

BACA JUGA:8 Bidang Pelatihan Prioritas Kartu Prakerja 2023, Dapatkan Dana Pelatihan Rp3,5 Juta, Insentif Rp600.000

Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari berharap dukungan Moeldoko agar Prakerja bisa menjadi trendsetter bagi program pemerintah berskala besar dari kementerian dan lembaga lain.

“Misalnya, dalam mendesain situs program. Prakerja menunjukkan bahwa bukan hal tabu menampilkan website yang user friendly dan penggunaan bahasa yang juga sederhana bagi penggunanya sehingga mudah dipahami oleh peserta,” kata Denni.*

Kategori :