Namun dipenjara mereka justru dan menghasilkan musik-musik berani seperti Di Dalam Bui, Jadikan Aku Dombamu, To The So Called The Guilties, dan Balada Kamar 15.
Sebenarnya pemenjaraan ini bertujuan untuk persiapan Bela Tanah Air saat terjadinya perselisihan dengan Malaysia.
Ketika itu Presiden Soekarno menyatakan ganyang Malaysia lewat seni permusikan.
Pada Awalnya mereka untuk dikirim ke Singapura, Kalimantan Utara, bahkan Malaysia.
BACA JUGA:Anji Rilis Sampai Mati, Ini Lirik dan Chordnya
Namun sebelum sempat dikirim untuk bela negara lewat permusikan, pemerintahan Soekarno berada dalam gejolak.
Mereka akhirnya dibebaskan pada tanggal 29 September 1965, tepat sehari sebelum pecahnya Gerakan 30 S/PKI dan tidak jadi dikirim ke Singapura, Kalimantan Utara, dan Malaysia.
Selepas dari penjara karier bermusik mereka kembali berjalan
Koes Bersaudara kemudian sempat vakum karena kesibukan sebagian anggotanya di luar musik.
BACA JUGA:20 Dekade Superglad Rilis Aku Malam Ini, Berikut Lirik dan Chordnya
Kekosongan itulah yang membuat Koes Plus muncul dan meledak sebagai grup musik yang populer dan produktif, jejak Koes Plus semakin mantap ketika Yok dan Nomo memutuskan keluar dari Koes Bersaudara.
Di awal-awal berdirinya, Koes Plus beranggotakan Tonny Koeswoyo, Yon Koeswoyo, dan dua orang di luar keluarga Koeswoyo yakni Murry dan Totok AR.
Yok Koeswoyo kemudian masuk ke dalam grup dan Totok keluar, sehingga terciptalah formasi yang paling awet dan dikenang yakni Tonny Koeswoyo (kibor, gitar melodi), Yon (gitar pengiring), Yok K (gitar bas), dan Murry (drum dan perkusi lain).
Selama berkiprah di industri musik Tanah Air, Koes Plus paling berjaya di era 1970-an.
BACA JUGA:‘Hari Sedih Sedunia’ Single Fresh Perdana LemonTree, Ini Chord dan Liriknya
Grup ini menjadi kiblat musik pop di Indonesia dan mengeluarkan lagu-lagu hitsnya dan merajai musik pop waktu itu.