Mereka berjanji agar band ini terus ada dan bubar kalau semua personel sudah tiada.
Itu sebabnya tidak ada yang menarik diri keluar dari grup ini.
Sebaliknya tempat mereka berganti dengan orang baru bila anggota asal D'Lloyd meninggal dunia.
BACA JUGA:Konten Kreator di Banten Kawal Pemilu 2024
Ia merasa kehilangan sahabat-sahabatnya yang sudah berkumpul sejak dari tahun 1968.
Bartje mengaku bahwa ia merasa lebih dekat dengan personel D'Lloyd ketimbang keluarga sendiri.
Bartje pernah berujar mengenai tiga grup musik legendaris yang masih eksis yakni Koes Plus, Panbers, dan D'Lloyd.
Dua band yang itu memang bersaudara, hanya D'Lloyd yang murni terdiri atas berbagai suku, sehingga dulu pernah berjuluk band NKRI.
BACA JUGA:Kenalan Yuk dengan 5 Suku yang Ada di Provinsi Babel
Bartje yang orang Ambon ini mengatakan, D'Lloyd merupakan band yang personelnya berasal dari berbagai etnis di Tanah Air.
Sjam Aceh, Yuyun Jawa Surabaya, kemudian Papang, Andre & Budiman Batak dan Kamal Manado.
Hingga Jumat, 5 Mei 2017, Personil terakhir D'Lloyd Bartje meninggal dunia setelah dalam perjalanan ke rumah sakit dikawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Brtje meninggal setelah 5 tahun sebelumnya Syamsuar Hasyim pergi lebih dulu.
BACA JUGA:Buruan Login dan Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp250 Ribu Tanpa Undang Teman Cuan Langsung Cair
D'Lloyd terbentuk oleh mereka dan tutup dengan kepergian mereka berdua.
Kepergian Bartje van Houten untuk selama-lamanya pada 5 Mei silam membuat band D'Lloyd kini tinggal kenangan.