MURATARA, PALPRES.COM- Sepertinya masyarakat Kabupaten Muratara mulai memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam bawang merah.
Sebab, dengan menanam dihalaman rumah bisa menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Ya mas, hasilnya bagus bangat. Pemanfaatan pekarangan rumah ini saya coba daripada kosong begitu saja,"kata warga Sutopo.
Ia mengatakan, mengelola bawang merah tidak begitu sulit, cukup air dan panas, hasil bawang akan maskimal.
BACA JUGA:Segera Tukarkan 10 Telkomsel Poin dan Ambil Ekstra Kuota Hepi 12 GB, Begini Cara Mendapatkannya
"Selama lebih kurang dua bulan sudah panen. Lagian ini pemanfaatan pekarangan rumah saja. Namun hasilnya sangat positif, daripada kosong begitu saja lebih baik kita tanamkan bawang atau jenis tanaman lainnya,"ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara Ade Meiri Siswi pemanfaatan pekarangan rumah, termasuk dukungan masyarakat program pemerintah yakni mendukung Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
"Program penguatan GSMP ini ditujukan untuk mengatasi dampak resesi ekonomi, dan mengoptimalkan lahan terlantar di Muratara agar lebih produktif,"kata Ade.
Ade Meiri Siswi menuturkan di 2022-2023 pemda Muratara akan memfokuskan kegiatan ketahanan pangan di empat komoditas unggulan.
BACA JUGA:Gak Nyangka! Koin Rp50 Komodo Dihargai Jutaan Rupiah, Kamu Punya?
Seperti bawang merah, cabai merah, padi dan jagung. "Di 2023 kita garap 20 hektar khusus lahan terlantar untuk di optimalisasi menjadi lahan pertanian bawang. Rencananya itu akan di kumpulkan di kecamatan Rawas Ulu," katanya
"Kita akan membuat dua desa percontohan dan saat ini masih disurvei desa mana yang bisa memenuhi kriteria, tentunya masih di fokuskan di satu kecamatan yakni di Rawas Ulu,"ujarnya.
Ade menyampaikan selama 2022 pemerintah Kabupaten Muratara sudah menggarap sebanyak 5 hektar lahan bawang merah, 100 hektare jagung melalui APBN di Kecamatan Nibung, Rawas Ulu, Kecamatan Karang Karang. Cabai merah 10 hektar, padi pembukaan lahan 90 hektar di Ulu Rawas, Rawas Ulu, Nibung dan Kecamatan Rupit
"Sawah sawah yang tidur, kita memanfaatkan untuk di kelola kembali. Hasil investigasi lahan sawah tidur ada kisaran 3,000 hektare. Tersebar di tujuh Kecamatan. Yang sudah terbuka sudah 90 hektare,"kata Ade.
BACA JUGA:REZEKI NOMPLOK! Uang Kuno Rp100 Kapal Pinisi Dihargai 10 Motor