Menurut penjelasan beberapa kepala sekolah, tidak semua guru honor di sekolah mereka yang ikut tes PPPK, lulus.
Foto bersama guru dan murid di MAN 1 OKU Timur usai serap aspirasi-Rossa-palpres.com
Terhadap hal itu, sekolah minta agar semua guru yang ikut seleksi PPPK bisa diterima.
“Karena sekolah masih membutuhkan, karena kan mereka tidak lagi menerima honorer-honorer,” jelas Syarnubi.
Masih seputar penerimaan PPPK, para kepala sekolah juga mempertanyakan masalah penempatan para guru yang lulus seleksi PPPK.
Menurut Syarnubi, banyak kepala sekolah yang menyampaikan bahwa ada guru di sekolah mereka lulus PPPK namun ditempatkan di sekolah lain, bukan di sekolah asal.
“Malah ada yang ditempatkan di kabupaten lain,” kata Syarnubi.
Foto bersama usai serap aspirasi-Rossa-palpres.com
Selain masalah penerimaan PPPK, sekolah-sekolah ini juga mengajukan permohonan bantuan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar.
Mulai dari pembangunan atau rehab ruang kelas, pembangunan pagar, pembangunan laboratorium, perpustakaan, pembangunan WC, dan infrastruktur kelengkapan sekolah lainnya.
Sementara saat berdialog dengan warga di desa-desa, anggota Dapil IV juga menerima aspirasi yang sebagian besar berkaitan dengan infrastruktur. x
Seperti minta bantuan memperbaiki jembatan akses ke sekolah yang roboh.
“Jembatan roboh tersebut merupakan akses yang biasa dipakai siswa-siswi SMUN 1 Belitang III untuk ke sekolah.
Akibatnya kini siswa terpaksa memutar jauh sampai sekitar 5km,” kata Syarnubi.
Penyerahan proposal aspirasi SMA Negeri 1 Semendawai Suku III-Rossa-palpres.com
Infrasruktur lain yang diminta warga adalah pembangunan jalan, drainase, talud, pengaspalan/pengecoran jalan, dan lainnya.