Masjid Agung Solihin Kayuagung, Rumah Ibadah yang Ramah, Profesional dan Memberdayakan Umat

Jumat 24-03-2023,13:39 WIB
Reporter : Mujianto
Editor : Mujianto

Berdaya dengan Prinsip Transparansi Tata Kelola Infak Umat

H Anton menjelaskan, pada awalnya masjid Agung hanya mengandalkan infak rutin sebagai sumber utama pendanaan masjid, kemudian infak itu berkembang menjadi Gerakan infak jema’ah mandiri dengan tujuan menciptakan Jemaah yang mampu mandiri secara financial.

Gerakan tersebut sukses menaikkan infak masjid tiap pekan hingga 200 persen melalui pengelolaan manajemen terukur, sehingga masjid memberi kontribusi bagi masyarakat dan kesejahteraan umat.

"Prinsipnya adalah transparansi memberi keyakinan kepada orang yang berinfak bahwa harta yang dia sisihkan, bermanfaat dan mengalir pahalanya,” ucap Anton.

H Anton yang juga menjabat Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra di Sekretariat Daerah Kabupaten OKI ini mengatakan, pengelolaan infak masjid Agung Solihin layaknya tatakelola keuangan di birokrasi.

BACA JUGA:Perbaikan Infrastruktur untuk Pemulihan Ekonomi, Ini Lima Prioritas RKPD OKI 2024

“Ada tahapan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan hingga pengendalian berbasis akrual,” terang dia.

Keberhasilan pengelolaan keuangan masjid itu tidak terlepas dari manajemen infak umat yang diatur rapi dan tepat sasaran.

Ada kotak infak khusus kemakmurkan masjid, Kotak infak menyantuni anak yatim, infak umrah Jemaah serta infak kemaslahatan umat.

“Jadi seperti perencanaan keuangan daerah ada kode rekening dan kotak infak khusus, dari situ kita bisa mengumrohkan jema’ah, menyantuni anak yatim bahkan membantu jema’ah dan masyarakat sekitar yang tertimpa musibah,” tandasnya seraya menyebut sampai dengan tahun ini, Masjid Agung Solihin Kayuagung telah menghabiskan dana sekitar 600 juta rupiah untuk menyantuni anak yatim.

BACA JUGA:Dijamin Cair! Cuma Nonton YouTube Dibayar Saldo DANA Gratis Hingga Rp2.900.000, Begini Caranya

Gerakan Subuh Berjemaah Berhadiah Umroh

Gerakan Salat Subuh Berjamaah Masjid Agung Sholihin merupakan upaya takmir masjid untuk menjadikan masjid selayaknya masa Rasulullah Muhammad SAW.

"Nabi dan para sahabat tidak pernah melaksanakan sholat wajib di rumah, mereka melaksanakan sholat wajib berjamaah di masjid," kata H Anton.

H Anton mengatakan, pengurus Masjid Solihin Kayuagung selalu menggalakkan salat jamaah di Masjid.

Seperti dicontohkan Nabi terutama sholat Subuh berjemaah melalui Gerakan Salat Subuh berjemaah di masjid.

Kategori :