“Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada di antara Rajab dan Ramadan, yaitu bulan yang berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rab semesta alam. Aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa,” sebagai mana Hadisr riwayat Nasai.
Keutamaan yang lain yang ada di bulan Sya’ban adalah dimana amal baik dan buruk kita langsung diangkat kepada Allah SWT dan Rasulullah telah membuktikan, bahwa alasan beliau sangat senang berpuasa pada bulan Sya’ban salah satunya amal beliau diangkat ketika beliau dalam keadaan berpuasa.
Salah satu peristiwa umat muslim yang belum banyak diketahui adalah bahwa pada bulan Sya’ban diturunkan oleh Allah perintah untuk bershalawat kepada nabi Muhammad, yaitu surah Al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi :
BACA JUGA:Kabar Gembira! Ada BLT Rp600.000 Cair Selesai Lebaran Bagi Pemilik Kartu BPJS KIS PBI
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman!
Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
Bukan tanpa alasan bahwa bulan Sya’ban menjadi momentum diturunkannya perintah untuk bersholawat kepada nabi muhammad, karena bulan Sya’ban adalah bulan yang mempunyai keutamaan sendiri dan berada diantara kedua bulan yang mulia dan sering kali bulan Sya’ban di lupakan bahkan dilalaikan oleh umat muslim kebanyakan.
Rasulullah saw bersabda :“Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak mau membaca shalawat kepadaku”
BACA JUGA:Honda ADV160 Sabet Gelar Motor Terbaik di Indonesia
Rasulullah bersabda demikian, karena menurut para ulama ada yang menarik dari ayat tentang perintah bersholawat kepada Nabi, yaitu tidak ada satupun perintah Allah yang Allah lakukan kecuali bershalawat kepada nabi muhammad.
Dalam redaksi ayat ini Allah memerintahkan kepada hambanya dan segaligus Allah juga melakukannya.
Dan sungguh bershalawat kepada Nabi Muhammad adalah salah satu amalan yang sangat besar bagi kita.
“Letak bulan Sya’ban sebelum bulan Ramadan adalah menjadi momentum dimana dalam bulan Sya’an kita bisa menyiapkan diri untuk menyambut bulan ramadhan nantinya.
BACA JUGA:Make Over Kampanyekan Beauty Beyond Rules ke MUA di Palembang
Banyak amalan yang dapat dilakukan untuk menyambut Ramadan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi seperti perbanyak puasa sunnah, sebagai momentum untuk mengganti puasa ramadhan tahun lalu jika ada,” paparnya.
Bulan Sya’ban menurut dia, dapat dijadikan sebagai waktu yang tepat untuk mulai membiasakan diri untuk melakukan amalan-amalan saleh sebelum bulan Ramadan.