BACA JUGA:Jurus Jitu Dapat Saldo DANA Gratis Rp230 Ribu, Dijamin Pasti Cair
Salah satu tantangan dalam mengembangkan asuransi jiwa Syariah adalah rendahnya indeks literasi dan inklusi keuangan Syariah, yang baru mencapai 9,14% di 2022 untuk literasi, dan 12,12% untuk inklusi.
Sementara indeks literasi dan inklusi keuangan umum masyarakat Indonesia mencapai 49,68% dan 85,10% di tahun yang sama.
“Tantangan ini mendorong kami untuk mengambil langkah strategis dengan meluncurkan SKC yang berfokus pada pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi,” imbuhnya.
Dan terakhir melalui strategi kolaborasi masih kata Omar, di mana Prudential Syariah telah berkolaborasi dengan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) dalam memprakarsai Cetak Biru Asuransi Jiwa Syariah dan menjalin kemitraan strategis dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
BACA JUGA:GERCEP! Hanya Hari Ini, Epic Games Store Bagikan 4 Permainan Secara Cuma-Cuma
Selain itu, Omar menambahkan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan terhadap asuransi jiwa Syariah, pihaknya semakin fokus untuk menggarap segmen ini.
“Oleh karenanya, kami berinisiatif menggelar berbagai kegiatan di kota-kota besar seperti kegiatan literasi keuangan Syariah dan diskusi interaktif di Jogja Halal Festival 2022, Hijrah Festival Padang 2023, mendorong kegiatan literasi Asuransi Syariah untuk generasi muda melalui UIN Imam Bonjol Padang, serta mendapatkan dukungan dan apresiasi positif dari OJK dan Wali Nanggroe Aceh,” tukas Omar.
Di sisi lain, Indonesia juga memiliki potensi untuk pertumbuhan keuangan Syariah terutama asuransi.
Kinerja asuransi Syariah tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 3,5% secara tahunan pada Desember 2022.
BACA JUGA:Hanya Berlaku 1 Bulan, Beli Hyundai STARGAZER dan CRETA Gratis Biaya BBM Senilai Rp15 Juta
Bambang Brodjonegoro, Presiden Komisaris Prudential Syariah mengungkapkan, jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai 87,2% dari total populasi pada 2021.
Angka ini menandakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan sektor ekonomi Syariah.
Prudential Syariah telah mengambil langkah strategis untuk menangkap potensi ini dan berhasil menjadi perusahaan joint venture pertama yang melakukan spin-off di tahun 2022.
Sejak spin-off, Prudential Syariah membukukan total aset sebesar Rp 6,7 triliun dan mencatatkan risk-based capital (RBC) Dana Tabarru sebesar 249% yang menandakan bahwa Perusahaan memiliki kondisi keuangan yang sehat dengan angka RBC yang melebihi ketentuan minimal target yang ditetapkan oleh regulator.
BACA JUGA:Nonton Video TikTok Bisa Dapat Saldo DANA Gratis Rp350 Ribu, Begini Caranya!