Survei tersebut mencatat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 78,19 persen pada 2023 atau menembus 215.626.156 jiwa.
Bila dibandingkan dengan survei periode sebelumnya, tingkat penetrasi internet Indonesia pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 1,17 persen.
Salah seorang pembicara dalam workshop yakni Dosen Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, Yohannes De Brito Nanto menguraikan, transformasi digital membuat data pengguna menjadi tambang baru yang bernilai tinggi.
Penyalahgunaan data pribadi dapat menyebabkan kerugian ekonomi hingga menjadi ancaman bagi ideologi negara.
BACA JUGA:CUAN GEDE! Punya Koin Rumah Gadang dan Kelapa Sawit? Jual ke Kolektor Ini
"Dengan menjaga keamanan data pribadi, berarti turut mencegah aksi kriminalitas," tukas Yohannes.
Senada pembicara lainnya yaitu Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Nipa, Rini Kartini.
Ia mengemukakan, masyarakat perlu memahami perbedaan data pribadi yang bersifat umum dan khusus.
"Pelindungan data pribadi pertama berasal dari individu subjek data. Maka dari itu, setiap orang harus sadar serta paham data pribadi mana saja yang boleh mereka bagi dan yang perlu mereka tutupi," ucapnya.
BACA JUGA:Kabar Gembira! 9 Jenis BLT Bakal Cair ke Pemilik e-KTP, Begini Cara Dapatnya
Kesadaran untuk menjaga keamanan data pribadi juga disampaikan CEO Next Generation Indonesia, Khemal Andrias selaku Key Opinion Leader (KOL) pada workshop tersebut.
Khemal memberikan tips kepada para peserta workshop untuk rutin mengganti pasword semua akun serta tidak sembarangan mengakses link yang dibagikan.
"Apabila kita manfaatkan dengan baik, digitalisasi merupakan kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," pungkasnya.
Kegiatan yang disambut antusias oleh warga Sikka ini terlihat dari puluhan organisasi, komunitas, universitas dan sekolah yang hadir.
BACA JUGA:5 Provinsi Terbanyak Kasus Sifilis, Nomor 3 Sudah Bisa Ditebak?
Antara lain Komunitas KAHE, Asosiasi UMKM, Forum Anak Sikka, PMI, GMNI, ANSOR, Pemuda Muhammadiyah, OMK Paroki sejumlah Gereja Katolik, OSIS dari berbagai SMA serta SMK, dan Himpunan Mahasiswa dari IFTK Ledalero serta UNIPA Indonesia.