Rasio kredit bermasalah terus menunjukan perbaikan, yaitu NPL gross sebesar 3,90 persen tahun 2021 menjadi 1,80 persen tahun 2022 dan NPL net sebesar 2,32 persen tahun 2021 dapat ditekan menjadi 1,31 persen tahun 2022.
Sedangkan pada sisi simpanan melalui instrumen tabungan, giro, dan deposito Bank menghimpun DPK sebesar Rp25,66 triliun atau tumbuh 61 persen dari sebelumnya sebesar Rp15,95 triliun pada akhir Desember 2021.
Secara berkesinambungan Perseroan melakukan kampanye dan marketing program untuk menyerap dana nasabah dan masyarakat, sebagai salah satu perwujudan nilai Perseroan yaitu “Customer First” dengan memastikan produk dan layanan yang disediakan memenuhi kebutuhan nasabah lebih dari memberikan suku bunga yang kompetitif.
Disamping itu, selaku pemegang saham pengendali, J Trust Co., Ltd. memberikan dukungan penuh terhadap kinerja J Trust Bank salah satunya melalui pemenuhan ketentuan modal inti minimum Bank yang telah mencapai lebih dari Rp3 triliun sebelum 31 Desember 2022, dengan posisi CAR ratio per Desember 2022 sebesar 14.86 persen.
BACA JUGA:Bansos PKH Gelombang 3 Cair di POS dan BANK, Ini Jadwal Pencairan dan Daerahnya
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai menyampaikan keyakinannya pada kinerja perusahaan di tahun 2023
“Meskipun tahun ini masih akan diliputi oleh tantangan dan ketidakpastian, J Trust Bank optimis dengan prospek usaha ke depannya seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
J Trust Bank akan terus fokus untuk merealisasikan rencana bisnis, mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, dan memberikan kontribusi positif kepada komunitas dan masyarakat,” tukasnya. *