Satria-1 Meluncur, Indonesia Resmi Miliki Satelit Sendiri

Senin 19-06-2023,15:30 WIB
Reporter : Citra Utama
Editor : Citra Utama

"Mudah-mudahan semua perangkat yang ada di Satria-1 dapat bekerja dengan baik solar cell dan antenanya. Dan bisa terkendali dari stasiun bumi," tuturnya.

Satelit Satria-1 belum bisa langsung beroperasi karena harus melalui berbagai proses pengujian dan ditargetkan dapat dimanfaatkan pada awal tahun 2024.

Dilansir dari menpan.go.id, peluncuran Satria-1 disaksikan secara bersama oleh 11 wilayah stasiun bumi.

Acara nobar yang diadakan Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi atau BAKTI ini diadakan di stasiun bumi Jakarta, Manado, Kupang, Kota Jayapura, Kabupaten Timika, Manokwari, Banjarmasin, Ambon, Tarakan , Pontianak dan Batam.

BACA JUGA:Arab dan Iran Mesra, Sepakat Israel Musuh Seluruh Muslim

Satria-1 diketahui akan membuat akses internet di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) menjadi lebih stabil.

Satelit ini direncanakan akan memberikan fasilitas layanan internet di 50 ribu titik fasilitas publik.

Kecepatan internet yang diperkirakan adalah 4 Mbps.

Satria-1 dibangun oleh Satelit Nusantara 3 serta dirakit oleh Thales Alenia Space (TAS) di Prancis memakai platform SpaceBus NEO.

Satelit Satria-1 memiliki bobot 4,6 ton, yang diterbangkan oleh roket Falcon 9 setinggi 70 meter dan beratnya 580 ton.

Satria-1 memakan biaya US$540 juta (sekitar Rp8 triliun). *

 

Kategori :