Dahulu kampung ini merupakan area pemukiman masyarakat etnis Tionghoa di Palembang.
Kampung ini juga menjadi pusat perdagangan hingga menjadi pusat pemerintah di masa kolonial Belanda.
3. Asal Tempat Pempek
Pempek atau empek-empek merupakan makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan tenggiri atau gabus yang digiling lembut dan dicampur tepung kanji atau tepung sagu.
BACA JUGA:Mau Menguji Keberanian? 4 Destinasi Wisata Ekstrem Ini Bisa Jadi Alternatif Guys
Dahulu daerah Palembang dikenal dengan batang hari sembilan yang banyak menghasilkan perikanan.
Dengan banyaknya hasil perikanan tersebut, maka diolah menjadi makanan pangan yang disebut dengan kelesan.
Ditambah lagi ada temuan situs sagu ini, maka banyak yang berpendapat bahwa kelesan sudah ada sejak Sriwijaya.
Ada juga yang berpendapat bahwa pempek sudah ada sejak di masa Kesultanan Palembang.
BACA JUGA:Yuk, Pindah ke Sini! 4 Daerah Paling Sepi di Bengkulu, Tawarkan Banyak Tempat Wisata Indah
Apalagi di masa Sultan Mahmud Badaruddin II yang banyak memiliki hasil perkebunan, alam dan perdagangan. Pada saat berdagang kelesan di gunakan sungai sebagai bekal.
Pendapat lain yang menyebutkan bahwa pempek awalnya dari masyarakat Tionghoa pada abad ke-19.
Oleh sebab itulah, alasan kenapa kelesan berubah jadi pempek. Karena yang menjualnya dulu adalah laki-laki Tionghoa bernama apek.
Pada perkembangan selanjutnya pempek berkembang jadi beragam yang awalnya dari kepalan kemudian dibentuk rapi hingga jadilah pempek lenjer, pempek telok, pempek kapal selam dan lainnya.
BACA JUGA:11 Tempat Wisata Terbaik di Kabupaten PALI, Nomor 5 Destinasi Kebanggaan Sumatera Selatan
4. Miliki Transportasi LRT Pertama di Indonesia