Tujuannya, tentu untuk menghormati dan menghargai sesepuh di desanya, termasuk juga sesepuh adat maupun pemerintah desa.
"Kalau dulu itu hanya untuk sesepuh dan perangkat desa, tujuannya untuk menghormati dan menghargai bahwa di desa itu ada perannya meraka," jelasnya.
Masih ada tradisi itu hingga saat ini, khususnya di Kecamatan Sumber Harta, Tugumulyo, Selangit dan STL Ulu Terawas termasuk juga Purwodadi," kata Emiliana.
Disebutkan, seiring berkembangnya zaman, Punjungan juga diberikan kepada tetangga terdekat di lingkungan dan juga sanak keluarganya.
BACA JUGA:Koin Kuno Rp100 Rumah Gadang Laku Berapa? Ini Harga Terbarunya
"Tujuan tetap sama untuk menghormati dan menghargai mereka," ujarnya.
"Sehingga dengan harapan, di hari pelaksanaan hajatan, mereka yang menerima Punjungan ini bisa hadir memberikan doa dan restu," ungkapnya.
Namun biasanya selain memberikan doa dan restu, para penerima Punjungan ini juga akan membawa oleh-oleh untuk tuan rumah saat hari pelaksanaan hajatan.