Pengeluaran ini ada empat bagian guys.
Pertama, pengeluaran yang langsung hilang atau biasa disebut konsumtif.
Pengeluaran konsumtif ini ada tiga macam, yakni pengeluaran yang dikeluarkan langsung hilang (contoh: pergi tour atau perjalanan wisata dan dan membeli makanan).
Lalu, passive spending (contoh: cicilan rumah, cicilan handphone, dan tagihan listrik tiap bulan), dan pengeluaran tanpa kita tahu menyebabkan kita langsung jatuh miskin seperti inflasi.
BACA JUGA:Yuk Kunjungi, Tempat Wisata Religi di Tasikmalaya yang Konon Katanya Bisa ke Mekah!
Pengeluaran bagian kedua adalah produktif.
Semua pengeluaran yang membuat active income kita naik, passive income kita naik, dan capital gain kita naik.
Kemudian, pengeluaran bagian ketiga adalah pengeluaran tampak produktif tapi sebetulnya konsumtif.
Contohnya membeli motor yang mahal dengan cicilan tiap bulan hanya untuk kepentingan kerja.
BACA JUGA:Paling Dicari Wisatawan! Ini 6 Rekomendasi Kuliner Khas Banyuwangi, Dijamin Pasti Bikin Ngiler
“Bisa rugi, karena cicilan yag cukup lama dan total cicilannya melebihi harga kendaraan tersebut bila dibeli cash.
Mestinya cari motor yang murah, tapi tetap bisa digunakan untuk ke kantor,” tuturnya.
Mestinya guys, kita bersabar dulu untuk punya passive income yang segede gajah.
Bila sudah demikian, gaya kita segede kerbau juga tidak masalah guys.
BACA JUGA:MENDADAK JUTAWAN, Koin Kuno Rp50 Cendrawasih Seharga Mobil Baru, Buruan Jual!
Pengeluaran bagian terakhir atau keempat adalah tampak konsumtif ternyata produktif.