BALI, PALPRES.COM- Presiden Joko Widodo mengakhiri rangkaian acara Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) atau Konferensi Pembelajaran Sepanjang Hidup Inklusif di Bali.
Dalam pidato penutupannya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pembelajaran sepanjang hidup bukan hanya sekadar narasi, tetapi telah menjadi program konkret pemerintah.
"Lifelong learning adalah realitas, bukan sekadar narasi atau aspirasi. Pembelajaran sepanjang hayat menjadi penting karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkap Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, dalam pidato penutupan konferensi melalui video pada Rabu, 5 Juli 2023.
Jokowi menjelaskan bahwa dalam waktu kurang dari sepuluh tahun, Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana komposisi penduduk usia produktif yang jumlahnya sangat besar akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara.
BACA JUGA: Jokowi Teken Keppres Cuti Bersama, Libur Idul Adha ASN Jadi 3 Hari
Menurutnya, peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik melalui peningkatan kualitas tenaga kerja karena fenomena ini hanya terjadi sekali dalam peradaban setiap negara.
"Untuk menjawab tantangan ini, kami menginisiasi program pelatihan Prakerja yang memanfaatkan keunggulan teknologi.
Solusi percepatan peningkatan keahlian ini merupakan pembelajaran sepanjang hayat karena dapat diikuti oleh siapa pun tanpa ada batasan," ujar beliau.
Program Kartu Prakerja, yang diluncurkan sejak tahun 2020, memanfaatkan keunggulan teknologi untuk mempercepat peningkatan keahlian tenaga kerja di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Sebut Prestasi Putri Ariani Dapat Menginspirasi Anak Muda Indonesia
Prakerja terbukti meningkatkan tingkat kebekerjaan sebesar 12% dan mengubah kebiasaan belajar menggunakan teknologi sebesar 90%.
"Pengelolaan bonus demografi ini tidak dapat dilakukan secara individu, tetapi membutuhkan kerja sama, kemitraan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak serta masyarakat untuk menciptakan percepatan, bahkan lompatan, dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia," ungkap Jokowi.
Dalam ILLC ini, negara-negara peserta sepakat bahwa pembelajaran sepanjang hidup merupakan kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian negara. Total sekitar 340 peserta hadir, yang mewakili 39 negara.
"Kita sepakat bahwa belajar tidak mengenal batasan waktu, usia, dan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
BACA JUGA:Momen Jokowi 'Jajal' Jalan Rusak di Lampung, Warganet: Presiden Off Road Pake Mercy