Saat itu guys, Al-Farabi dipercaya sebagai ulama dan ilmuan di istana Damaskus, Suriah.
Al-Farabi di Kota Bukara mempelajari juga ilmu fiqih.
Guys, Al-Farabi dianggap guru kedua filsafat setelah Aristoteles, karena hanya dia yang bisa mengerti tentang teoir-teori filsafat Aristoteles.
Oleh karena itu guys, ia disebut filsuf kedua setelah Aristoteles.
BACA JUGA:XL SATU BIZ Paket Konvergensi Bikin Bisnis UKM Makin Lancar, Begini Caranya
Atas undangan Syaid Al Daula, pengusaha Syiria saat itu berkunjung ke istana, Al-Farabi melihat ada kesalahan dalam memainkan musik, karena terdengar kurang indah.
Pada saat itu ia meminta izin penguasa Suriah untuk memberitahu cara memainkan musik, ia pun diizinkan untuk mengambil alih permainan musik saat itu guys.
Al-Farabi ini guys, bukan hanya pintar memainkan alat musik, tapi juga menciptakan cukup banyak alat musik.
Saat dia bermain musik guys, orang terhibur karena diwarnai dengan komedi.
BACA JUGA:Ternyata 12 Negara NATO Ini Masih Negara Berkembang
Kemudian dia mengubah lagu menjadi sangat menyedihkan yang membuat orang menangis bahkan bisa tertidur karena alunan musiknya juga mendamaikan hati orang yang mendengarkan.
Jadi guys, Al-Farabi mampu memainkan musik yang memainkan emosi orang yang mendengarkannya guys.
Al-Farabi juga memperkenalkan not musik guys, yang menjadi cikal bakal bagi komponis-komponis di dunia barat.
Komponis terkenal seperti Beethoven dan Mozard harus berutang budi dengan Al-Farabi yang merupakan seorang inovator dan seorang penemu di bidang musik.
BACA JUGA:Mengenal Sahabat Nabi yang Dapat Gelar Sang Pintu Ilmu, Siapakah Dia?
Al-Farabi juga seorang tokoh Islam.