Bio Farma dan MIT Hacking Medicine Siap Merevolusi Kesehatan dengan

Senin 10-07-2023,20:32 WIB
Reporter : Silvi
Editor : Silvi

JAKARTA, PALPRES.COM - Bio Farma, entitas farmasi milik negara terkemuka di Indonesia, mengumumkan aliansi dengan MIT Hacking Medicine. 

Kolaborasi inibertujuan untuk mengatasi isu kesehatan mendesak di Asia Tenggara melalui Hackathon Bio Farma x MIT Hacking Medicine perdana. 

Acara selama 4 hari yang dijadwalkan dari 24 hingga 27 Agustus 2023, di Bali, Indonesia, diharapkan akan mengumpulkan 200 partisipan, termasuk pelajar, startup, dan profesional kesehatan dari negara-negara G20 dan ASEAN.

Konferensi pers online akan diadakan pada 11 Juli 2023, pukul 08:30 (GMT+7) via Zoom, memberikan kesempatan bagi perwakilan media untuk berinteraksi dengan pemangku kepentingan utama, termasuk eksekutif dari Bio Farma, perwakilan MIT, dan ahli kesehatan terkemuka. 

BACA JUGA:SIMAK! Begini Cara Mengatasi Jantung Berdebar Cepat Secara Tiba-Tiba

Pembicara utama dalam konferensi pers ini meliputi Soleh Udin Al Ayubi, Wakil CEO Bio Farma, Tito Daniswara, COO SBU Bio Farma, Zahra Kanji, Direktur MIT Hacking Medicine, dan Dilla Ibtida, Manager Hub Innovation Factory. Registrasi untuk konferensi pers dapat dilakukan di https://bit.ly/bioxmit-amasession.

Dengan pasar kesehatan di Asia Tenggara yang sangat dinamis empat tantangan utama akan ditangani pada 2023, yaitu adopsi solusi digital, implementasi layanan kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses, penekanan pada layanan perawatan di rumah, dan pencarian pendanaan yang berkelanjutan.

Soleh Udin Al Ayubi, Wakil CEO Bio Farma, menyatakan, "Meningkatnya kompleksitas dalam industri kesehatan membutuhkan pemecahan masalah yang proaktif. 

Hackathon bertujuan untuk merangsang gelombang keunggulan medis, membawa manfaat transformatif untuk semua orang dengan menggabungkan perspektif segar dan keahlian terkemuka di industri ini."

BACA JUGA:6 Bumbu Ajaib yang Dapat Menurunkan Asam Urat Tinggi, Nomor 5 Manfaatnya Mantap!

Hackathon Bio Farma x MIT Hacking Medicine mengundang masyarakat, pelajar, dan profesional dengan latar belakang teknologi dan kesehatan di Asia Tenggara untuk mengembangkan solusi komprehensif untuk ekosistem kesehatan. 

Kriteria penilaian untuk proyek adalah dampak kesehatan keseluruhan, inovasi, model bisnis, dan presentasi.

Zahra Kanji, Direktur MIT Hacking Medicine, menambahkan, "Kami mendorong keragaman dalam tim, mendorong lingkungan yang lebih inklusif dan merawat kolaborasi di antara partisipan dengan berbagai pengalaman dan perspektif."

Hackathon bertindak sebagai platform kompetitif untuk inovasi kesehatan.

Tiga tim teratas akan diberi hadiah senilai total US$16.000, termasuk perjalanan ke MIT Boston dan sponsor untuk implementasi awal proyek mereka, pendanaan tambahan, dan voucher cloud.

Kategori :