Dimana ini sangat beresiko menghambat pergerakan mereka di saat kondisi kritis dalam perang.
"Kami juga harus membawa rompi anti peluru yang memiliki berat 30 pon. Ini tidak cocok dengan tubuh, dan sangat tidak pas untuk payudaraku, " tutur Alina.
Jika saja mereka melepas pakaian militer mereka, tentunya kompensasi yang dibayarkan ketika mereka tertembak atau terbunuh tidak akan di bayarkan kepada keluarga mereka.
‘Sehingga mereka sangat bergantung apa yang mereka pakai sekarang.
BACA JUGA:KPK RI Datangi Rumah Pj Bupati Muba, Ada Apa Ya?
3. Telah Banyak Kehilangan Nyawa
Total telah 100 prajurit wanita yang telah gugur di medan pertempuran sejak tahun lalu.
Selain itu, juga banyak yang terluka parah saat bertugas.
Oleksi Reznikov, Menteri Pertahanan Ukraina memberikan usul untuk menambahkan model tambahan, yang akan digunakan di bagian tubuh dan helm milik tentara wanita saat di medan pertempuran.
4. Tentara Hamil Masih ikut Bertempur
Banyak tentara wanita Ukraina yang terlapor, dalam keadaan sedang mengandung.
Hal ini membuat salah satu Badan Amal Zemliachky, mendesak pemerintah agar segera membuatkan baju khusus militer Ukrania.
Mereka juga mendukung segala gerakan yang berfokus pada pakaian yang lebih khusus untuk wanita.
BACA JUGA:7 Wisata Menarik di Tegal Ramai Pengunjung, Ada Curug Pengantin yang Estetik
"Kita secara langsung diserang habis=habisan oleh Rusia, dan bahkan wanita yang hamil harus rela pergi untuk mempertahankan negara dari penjajah.