Aglonema Red Sumatera, Tanaman Hias Lambang Keberuntungan

Jumat 14-07-2023,16:45 WIB
Reporter : Fran Kurniawan
Editor : Fran Kurniawan

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Salah satu jenis Aglonema yang sangat terkenal, populer dan jadi incaran di kalangan pencinta tanaman hias adalah Aglonema Red Sumatera.

Warna daunnya yang menawan membuat harga jual Aglonema Red Sumatera masih cukup tinggi di pasaran, bahkan harganya semakin melambung tinggi pada saat musim tanaman hias sekitar 3 tahun lalu.

Dilansir dari plat form media online, Aglonema Red Sumatera termasuk kasta Aglonema termahal di Indonesia, tanaman hias satu ini dirilis sekitar tahun 1983 oleh Gregori Garnadi Hambali.

Menurut keyakinan banyak orang, warna merah pada Aglonema Pride of Sumatera memiliki arti mempesona, dan simbol keberanian, keberuntungan dan kemakmuran.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Wisata Pantai di Bangka, Panorama yang Indah dan Sejuk

Uniknya lagi, cara menjual Aglonema Red Sumatera dihitung perdaun, dengan harga yang cukup beragam.

Untuk harga bibit (tunas) Aglonema Red Sumatera dibanderol sekitar Rp.80.000, untuk perdaun seharga Rp.175.000, baby atau anakan yang memiliki 2 sampai 3 daun Rp.198.000, ukuran remaja Rp.200.000, ukuran tinggi 40 cm dibanderol harga Rp.350.000-Rp.500.000.

Kemudian harga Aglonema Red Sumatera Super Roset jumbo Rp 850.000, untuk indukan Rp.1.280.000 dan Aglonema Red Sumatera putih dibanderol Rp.3.000.000.

Sebagai informasi bagi kita semua, Aglonema berasal dari bahasa Yunani Aglaos artinya terang dan Nema artinya benang sari yang bersinar.

Sebenarnya Aglonema bukanlah jenis tanaman hias baru, karena dulu orang mengenalnya dengan sebutan tanaman hias Sri Rezeki.

BACA JUGA:Pesaing Baru Motor Sport, Suzuki GSX 250R Lebih Bertenaga dan Irit Bensin

Dimana konon ceritanya, orang yang menanam tanaman hias Sri Rezeki akan mendapatkan banyak rezeki, jika tumbuh subur.

Namun terlepas dari mitos pembawa hoki tersebut, faktanya tanaman hias jenis Aglonema banyak diminati pecinta tanaman hias karena semarak warnanya, sehingga banyak di budidayakan oleh masyarakat. (frs)

 

Kategori :