Ia merasa menjadi ayah yang tidah tahu malu di akhirat kelak, karena telah gagal memberi makan bagi anak-anaknya.
Abu Dujanah memaksa anak-anaknya memuntahkan makanan tersebut, agar jangan sampai menjadi daging haram yang berada dalam tubuhnya.
Sedihnnya Rasulullah SAW mendengar kisah tersebut.
Baginya Abu Dujanah sudah menunjukkan baktinya sebagai seorang ayah yang baik.
BACA JUGA:Dorong Pengembangan Infrastruktur Kawasan Industri KIT, Ini yang Dilakukan BPIW Kementerian PUPR
Sebab, Abu Dujanah tidak membiarkan anaknya menjadi seorang pencuri.
Seperti juga dikutip www.rumahzakat.org, Rasulullah SAW ingin membantu dengan mencari tahu siapa sebenarnya pemilik pohon kurma itu.
Abu Dujanah memberitahukan bahwa pohon kurma itu milik seorang laki-laki yang bersifat munafik.
Rasulullah SAW bergegas menemui pemilik pohon kurma tersebut.
BACA JUGA:Batu Akik Teratai Muratara, Pesona Keindahannya Memancar Hingga Korea
Dia mengatakan akan membelinya dengan pohon senilai 10 kali lipat.
Pohon itu terbuat dari batu zamrud berwarna biru, disirami emas merah, tangkainya dari mutiara putih dan di sama tersedia bidadari yang cantik jelita sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada.
Ternyata orang munafik itu menolak tawaran Nabi Muhammad SAW. Ia ingin uang kontan dibayar saat itu juga.
Abu Bakar as-Shiddiq tiba-tiba datang dan langsung menawar 10 kali lipat dari tumbuhan kurma milik orang munafik itu yang jenisnya tidak ada di kota tersebut.
BACA JUGA:1 Liter Tempuh 66,7 Kilometer, Motor Murah Irit Bahan Bakar Ini Bakal Laris Manis
Tak ayal, si munafik ini kegirangan bukan kepalang, ia langsung menyetujui tawaran Abu Bakar.