PALEMBANG, PALPRES.COM - Fenomena batu akik Red Raflesia, juga dikenal sebagai Cempaka Merah dari Bengkulu, semakin menggema di dunia batu permata di Indonesia.
Batu akik ini telah mencuri perhatian para kolektor dan pecinta batu permata dengan warnanya yang memikat dan keindahan alaminya.
Bengkulu, sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, telah lama menjadi ladang batu akik dan batu permata yang kaya.
Tetapi baru-baru ini, batu akik Red Raflesia muncul sebagai bintang terbaru di pasar batu permata.
BACA JUGA:Bansos BPNT dan PKH Agustus 2023 Cair di 83 Daerah, Cek Apakah Kotamu Termasuk?
Warnanya yang mencolok, dengan nuansa merah khasnya, membuatnya menjadi batu yang langka dan menarik bagi para penggemar.
Keindahan alaminya telah menjadi daya tarik utama batu akik Red Raflesia.
Berbeda dengan batu permata lainnya, Red Raflesia memiliki keunikan bentuk dan warna yang menyerupai bunga raflesia asli, yang hanya bisa ditemukan di daerah-daerah tertentu di Indonesia.
Permukaannya yang berkilau dengan corak merah yang menakjubkan memberikan kesan eksotis dan misterius.
BACA JUGA:Jaraknya 9,7 KM dari Kota Bandung, Kampung Ini Puluhan Tahun Hidup Tanpa Listrik dan Gadget
Sebagai akibat dari daya tariknya yang luar biasa, batu akik Red Raflesia semakin banyak dicari oleh para kolektor dan pecinta batu permata di seluruh negeri.
Di pasar batu akik, permintaan yang meningkat telah menyebabkan kenaikan harga batu Red Raflesia.
Para kolektor berlomba-lomba untuk memiliki potongan terbaik dari batu langka ini untuk menyempurnakan koleksi mereka.
Selain itu, popularitas batu akik Red Raflesia telah didorong oleh promosi yang efektif di media sosial dan platform online.
BACA JUGA:Luncurkan Mazda CX-60 2023, Ini Kelebihan SUV Terbaru Mazda