Lalu, apabila kalori in lebih besar dari kalori out, maka naik berat badan.
Bila rumus itu digunakan, maka akan mudah kita merealisasikannya pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Terjadinya obesitas atau kegemukan atau lemak berlebih, karena pola makan yang perlu diubah.
Contoh makan pagi dengan nasi goreng yang ada kerupuknya, ada bakwan, dan ada teh manis, makanan tersebut mengandung gula semua.
BACA JUGA:5 Kota dengan Biaya Hidup Paling Mahal di Indonesia, Kotamu Termasuk?
“Sebenarnya Allah SWT melalui Al-qur’an, berfirman perhatikan apa yang kalian makan,” ucapnya.
Dengan makanan yang banyak mengandung gula masuk ke tubuh manusia, maka karena tubuh manusia tidak terbiasa dengan gula yang tinggi, maka tubuh manusia tersebut bermasalah.
Penyakit-penyakit seperti stroke, kencing manis, dan darah tinggi bukan hanya kelebihan gula, tapi satu penyebab yang terjadi yang tidak diketahui orang banyak.
Ini akan menjadi epidemic berikutnya adalah resistensi insulin, yang merupakan kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik akibat adanya gangguan dalam merespons insulin.
BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah Kekinian Dibutuhkan Banyak Perusahaan dan Miliki Prospek Kerja Tinggi, Minat?
Dengan kata lain resistensi insulin terjadi karena kelebihan gula.
Ketika kita mengalami kegemukan, menurutnya bukan sekedar menurunkan berat badan, tapi juga membatasi kalori yang masuk dalam tubuh.
Ketika badan sudah kurus, supaya tetap bertenaga, masukkan protein dalam makanan, sayur, daging, dan kalori dibatasi (seperti nasi dll).
Bila hal itu sudah dilakukan, maka akan memperkuat masa otot dengan olahraga angkat besi akan lebih baik lagi untuk mengobati insulin resisten tadi.
BACA JUGA:Mengalami Masalah Sulit Tidur? Lakukan 6 Cara Ini, Dijamin Tidurmu Akan Terasa Lebih Nyenyak
Jadi, dengan memperbaiki pola makan dan konsisten menjalaninya, maka kita akan mendapatkan tubuh dan berat badan ideal. *