Artinya ketika alam dunia diciptakan Allah SWT, musibah sudah tercatat di kitab Lauhul Mahfudz tersebut.
“Demikian juga musibah yang dialami setiap manusia, sudah ada catatannya,” tuturnya.
Musibah yang kita alami juga harus dihadapi dengan sabar.
Allah SWT melalui Al-qur’an Surat Al-Baqarah ayat 155 berfirman, bahwa Allah SWT dipastikan menguji manusia dengan kondisi ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.
Namun Allah SWT akan mengasihi orang-orang yang sabar, dimana bila ditimpa musibah mereka mengucapkan ditimpa musibah, mereka berkata “sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali”.
Ketika ada masalah yang menimpa kita, maka kata Mamah Dedeh, masalah tersebut harus dipikirkan pemecahannya dan jangan menyelesaikan masalah dengan menggunakan hawa nafsu.
Bila dilakukan dengan hawa nafsu, maka manusia tersebut memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Tindakan tersebut menurut Mamah Dedeh merupakan perbuatan yang akan di azab di hari kiamat.
BACA JUGA:Ingin Tanaman Hiasmu Tumbuh Sempurna? Berikut Tipsnya
Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, ia akan di adzab dengan itu di hari kiamat” (HR. Bukhari)”.
Oleh karenanya Mamah Dedeh mengatakan seberat apapun masalah yang dihadapi, jangan pernah memiliki untuk bunuh diri.
Karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, dan Allah SWT tidak akan menguji seseorang diluar kemampuannya. *