Pasar ini bernama Pasar Tradisional Paloh Naga.
Kamu bisa menikmati kuliner tempo doloe di sini, seperti Grontol Jagung, Sawot Ubi, ambuyat, Lapek Bugih, Bubur Pedas Khas melayu dan makanan tradisional lainnya.
Setiap Sabtu dan Minggu, pengunjung akan ditawarkan sarapan pagi di tengah sawah, tepatnya di Agrowisata Paloh Naga.
Uniknya, pengunjung wajib menukar mata uang rupiah dengan kepingan kayu yang disebut koin batok.
BACA JUGA:Kampung Unik di Palembang, Suasananya Seperti Arab, Gadis Desa Dilarang Menikahi Pria Luar
Koin batok inilah alat pembayaran untuk membeli kuliner di pasar tersebut.
Pasar ini buka di hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 06.00-11.00 WIB.
Selain kuliner, pengunjung juga bisa menikmati pertunjukan tari serta musik tradisional.
Hanya di tempat ini saja sistem pembayarannya menggunakan koin batok.
BACA JUGA:24,8 Km dari Purwokerto, Kampung Unik di Jawa Tengah, Hanya di Sini Tak Ada Musim Kemarau
Jika mengunjungi kawasan lain tetap menggunakan uang sebagai alat tukarnya.
Selain mempunyai konsep unik, desa ini juga diberkahi pemandangan alam dengan nuansa pedesaan.
Sebab mayoritas lahan yang ada di desa ini terdiri dari hamparan persawahan dan area perkebunan.
Untuk itulah mengapa mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani padi dan sayuran.
Untuk masuk ke kawasan ini, pengunjung hanya perlu membayar Rp5.000.
Desa Wisata Kampoeng Lama saat ini mempunyai penduduk sekitar 3.723 jiwa dan terdiri dari 989 kepala keluarga.