PALEMBANG,PALPRES.COM- Sesuai dengan rilis inflasi Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Juli 2023 mengalami inflasi sebesar 0,29% (mtm), melandai dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,39% (mtm).
Inflasi terutama bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,71% (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan, realisasi inflasi gabungan 2 Kota IHK Provinsi Sumatera Selatan tercatat sebesar 2,38% (yoy). Realisasi inflasi Sumatera Selatan ini berada di bawah inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,08% (yoy).
Inflasi pada bulan laporan utamanya disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 0,71% (mtm) dan andil inflasi 0,22% (mtm).
BACA JUGA:Bank Indonesia Pertahankan BI7DRR di Level 5,75 Persen
Faktor utama pendorong inflasi pada kelompok ini adalah peningkatan harga daging ayam ras dan cabai merah dengan andil masing-masing sebesar 0,078% (mtm) dan 0,072% (mtm).
Peningkatan harga daging ayam ras sejalan dengan kenaikan harga pakan ternak, sementara kenaikan harga cabai merah dan tomat disebabkan oleh penurunan pasokan akibat cuaca yang esktrem.
Selain komoditas cabai merah, cuaca ekstrem pada periode laporan juga turut mendorong inflasi pada komoditas tomat dengan andil sebesar 0,025% (mtm).
Selain itu, inflasi pada kelompok makanan juga didorong oleh kenaikan harga bawang putih dengan andil 0,024% (mtm).
BACA JUGA:Sinergi Bank Indonesia dan APEKSI Atasi Inflasi dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Tekanan inflasi pada komoditas bawang putih diakibatkan oleh keterbatasan pasokan sebagai akibat dari realisasi impor yang belum optimal.
Inflasi pada bulan Juli juga disumbang oleh kenaikan tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,038% (mtm) sebagai dampak dari periode libur sekolah yang masih berlangsung.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Ricky Perdana Gozali mengungkapkan, terjaganya inflasi Sumatera Selatan pada rentang target 3,0±1% (yoy) ini merupakan hasil sinergi dan kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
“Hal ini salah satunya diwujudkan melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diselenggarakan di beberapa wilayah di Sumatera Selatan guna menjaga keterjangkauan harga pangan di Masyarakat,”ungkap Ricky P Gozali.
BACA JUGA:Bank Indonesia Dorong UMKM Fashion Go Ekspor