Di sisi lain, skeptisisme juga menyelimuti klaim-klaim ini.
Beberapa kalangan berpendapat bahwa keberhasilan bisnis seorang pengusaha tidak dapat semata-mata bergantung pada batu akik atau benda-benda lainnya.
Melainkan lebih tergantung pada strategi bisnis yang tepat, kualitas produk atau layanan, dan kerja keras.
Mereka menegaskan perlunya pendekatan yang rasional dan berbasis fakta dalam mengelola bisnis.
BACA JUGA:Sudah Berdiri 19 Tahun di Palembang, Lokasi Pasar Ini Buat Bulu Kuduk Merinding, Kok Bisa?
Penting untuk diingat bahwa klaim mengenai kekuatan magis batu akik belum didukung oleh bukti ilmiah yang kredibel.
Kepercayaan pada batu akik dan energi positifnya lebih bersifat pribadi dan dapat berbeda-beda bagi setiap individu.
Meskipun kontroversial, fenomena batu akik sebagai "penglaris" menunjukkan bahwa kepercayaan mistis masih memiliki tempat di hati banyak orang, terutama dalam upaya meningkatkan keberuntungan dan kesuksesan dalam hidup mereka.
Apapun pandangan kita mengenai hal ini, batu akik tetap dapat dinikmati sebagai bagian dari kekayaan alam yang menakjubkan.
BACA JUGA:Kisah Tsabit bin Qurrah, Ilmuwan Muslim yang Temuannya Jadi Inspirasi Columbus
Tanpa harus melewatkan akal sehat dan kewaspadaan dalam memandangnya. *