Nabi Muhammad SAW mengumpulkan kerabatnya untuk menunaikan perintah Allah SAW, dalam firmannya yang meminta Nabi Muhammad SAW untuk memberi peringatan kepada kerabatnya.
Ketika kerabatnya sudah berkumpul Nabi Muhammad SAW berkata,”Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan (utusan) sebelum adanya adzab (kiamat)”.
BACA JUGA:5 Merek Dagang Tertua di Indonesia yang Masih Kokoh Berdiri Sampai saat Ini, Apa Aja Tuh?
Mendengar hal itu Abu Lahab naik pitam.
Ia berkata,” “Celaka kamu sepanjang hidupmu… apakah hanya untuk tujuan ini kau kumpulkan kami?”.
Kemudian Allah SWT menurunkan Surat Al-Lahab.
Menurut para ulama turunnya surat tersebut merupakan salah satu mukjizat.
BACA JUGA:Kisah Hindun binti Utbah, Musuh yang Hijrah menjadi Sahabat Rasulullah SAW
Sebab surat yang berisi ancaman untuk Abu Lahab dan istrinya itu dalam bentuk adzab di neraka, dan kekal selamanya di sana.
Pada akhirnya Abu Lahab beserta istrinya keduanya mati kafir, karena mereka selalu menentang Islam.
Padahal surat ini turun 10 tahun sebelum meninggalnya Abu Lahab.
Abu Lahab meninggal 7 hari pasca-perang Badar (yang tidak diikutinya) karena sakit parah.
BACA JUGA:KPM Segera Cek, Bansos PKH Tahap 3 dan BPNT Juli-Agustus 2023 Cair di Tanggal Ini
Setelah mati, jasadnya tidak diurusi selama 3 hari, hingga berbau.
Ketika diuanggap membahayakan kesehatan, akhirnya mereka menggali tanah, lalu mayat Abu Lahab dimasukkan lubang dengan kayu.
Setelah itu, mereka mengubur dengan melempari kerikil dan tanah dari kejauhan ke dalam kuburan sampai semua terkubur, karena mereka tidak kuat dengan baunya.