Akhirnya sampailah mereka di tepi Sungai Kelingi di kaki Bukit Sulap, disitulah anak tersebut kemudian dibunuh oleh saudara Dayang Torek dengan menggunakan taring yang telah disiapkan.
Karena itulah akhirnya Dayang Torek meminta pada dewata untuk diangkat ke khayangan dan dayang torek pun menghilang tak bisa ditemui lagi, sejak saat itu, untuk bisa terus mengenang peristiwa di Bukit Sulap masyarakat setempat menyebutnya dengan silampari
2. Tari Turak
Selain Tari Silampari, ada juga Tari Turak tarian ini bertujuan membuai tamu yang hadir. Turak yang terbuat dari bambu dijadikan sebagai senjata, ditarikan oleh enam orang gadis cantik berpakaian tradisional berwarna merah.
Penari memegang sebatang bambu, iringan musiknya begitu indah, walaupun kadang terdengar irama yang tidak selaras dengan tariannya, karena iringan musik yang dimainkan punya tujuan mengelabui lawan dalam mengalahkan Belanda.
Akan halnya sekarang ini, penjajahan yang sudah diusir, maka warisan tari ini harus tetap hidup dan dilakukan pelesatriannya, oleh karena pentingnya warisan budaya untuk dilestarikan maka perlu dituliskan dan dinukilkan dalam sebuah tulisan sederhana dalam sebuah booklet.
Disamping hal tersebut, booklet dapat menjadi sebuah ulasan dan bukti fisik agar warisan ini dapat diusulkan menjadi tarian nasional dan warisan budaya nasional yang berasal dari orang Rawas.
Tari Turak ini mempunyai keunikan dalam iringan musiknya, ketika kita mendengar alunan gesek biola yang terkadang tidak seirama dengan gerakan tariannya, itu juga salah satu taktik yang digunakan pemain musik untuk mengelabuhi musuhnya.
Nah jadi itulah makan dari dua tarian yang ada di Sumatera Selatan satu berasal dari Lubuklinggau dan satunya berasal dari Kabupaten Musi Rawas, kalau kalian suka dengan tarian yang mana. (frs)