Karena tanggapan yang tidak ramah, Durrah memutuskan untuk mengadu kepada Rasulullah. Setelah Durrah tiba di depannya, Rasulullah meminta dia untuk duduk sebentar. Kemudian, beliau memimpin shalat Zuhur dan duduk di atas mimbar.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata,
“Hai orang-orang, mengapa saya diperlakukan buruk dalam hal keluarga saya? Demi Allah, sesungguhnya syafaatku akan tersedia bagi keluarga saya. Bahkan Shada, Hakam, dan Salhab juga akan mendapatkannya pada hari kiamat.“
Rasulullah membela Durrah di depan Kaum Muslim, meskipun Durrah adalah anak Abu Lahab yang pernah mencemooh beliau.
BACA JUGA:4 Kota Terpanas di Dunia, Suhunya Mencapai 70 Derajat Celsius Lho, Penasaran?
Kejadian ini juga menunjukkan bahwa hidayah Allah diberikan kepada siapa pun yang Dia kehendaki, tanpa memandang latar belakang atau asal-usul seseorang.
Durrah mendapatkan penghormatan sebagai salah satu wanita yang berhijrah. Dia termasuk dalam kelompok orang-orang pertama yang memeluk Islam, karena dia adalah salah satu Muhajirin yang berangkat ke Madinah.
Sebelum menjadi seorang Muslim, Durrah menikah dengan Harits bin Amir dan mereka memiliki tiga putra. Namun, Harits kemudian meninggal sebagai kaum kafir dalam Perang Badar.
Setelah memeluk Islam, Durrah menikah lagi dengan Dihyah bin Khalidah Al Kalbi, seorang sahabat yang wajahnya kerap dipakai oleh Malaikat Jibril ketika mendatangi Rasulullah.
BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah di UGM dengan Biaya UKT Paling Murah, PTN TOP QS WUR 2024
Durrah sebelumnya juga pernah menikah dengan Zaid bin Haritsah, yang diangkat sebagai anak oleh Rasulullah. Namun, pernikahan ini tidak berjalan lama karena Zaid kemudian menceraikan Durrah.
Dengan demikian, Durrah memiliki beberapa keistimewaan, salah satunya adalah menjadi bagian dari ahlul bait, yaitu keluarga besar Rasulullah.
Selain itu, dia juga termasuk dalam golongan Muhajirin dan merupakan salah satu dari memeluk agama Islam yang pertama.*