PALPRES.COM - Pembangunan jalan tol layang di Provinsi Sulawesi Selatan merupakan mega proyek dari Pemerintah Kota Makassar.
Terlebih, pembangunan proyek jalan tol layang di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan ini masuk dalam tata ruang yang telah diusulkan kepada pemerintah pusat yang bertujuan untuk mengundang banyak investor.
Dengan semakin banyaknya investor yang ingin membangun proyek di daerah tersebut, maka pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan juga akan ikut meningkat, yang disebabkan oleh infrastruktur yang memadai.
Akses jalan yang memadai juga dapat mempersingkat waktu hingga dapat mengurangi kemasetan yang ada di lalu lintas Kota Makassar.
BACA JUGA:6 Jurusan Terfavorit yang Ada di UNAIR, TOP Kampus QS WUR 2024, Tertarik Masuk?
Jalan tol layang yang menghabiskan dana luar biasa tersebut dinamai Tol Layang AP Pettarani Makassar yang dibangun di Provinsi Sulawesi Selatan.
Untuk jalur Tol Layang AP Pettarani Makassar di Sulawesi Selatan ini menuju ke Jalan Sultan Alaudin dan melewati Sungai Jeneberang, setelah itu menuju jalur pantai tol layang.
Bukan hanya Tol Layang AP Pettarani Makassar tersebut juga melewati CPI dan Barombang serta Pelabuhan Makassar New Port, jalur titik tersebut akan terkoneksi hingga membentuk lingkaran.
Proyek pembangunan jalan tol layang yang berada di Sulawesi Selatan ini menggunakan lahan milik negara, seperti penggunaan jalan yang melewati Sungai Jeneberang.
BACA JUGA:Dari Mumbai Hingga Dubai, Inilah 10 Kota yang Sering Dikira Ibu Kota Negara Padahal Bukan!
Yang menarik, Tol Layang AP Pettarani Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan ini tidak menggunakan lahan masyarakat, sehingga tidak perlu dilakukan pembebasan dan jika menggunakan lahan milik warga maka anggarannya akan semakin besar.
Informasinya bahwa lahan yang berada di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan ini dikenal dengan harga yang cukup mahal.
Pembangunan mega proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar yang memiliki panjang 4 meter saja telah menghabiskan anggaran sebesar Rp2 triliun.
Dan panjang tol layang 24 kilometer yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan itu akan digelontorkan dana anggaran mencapai Rp12 triliun.