Mereka memberi tahu Kyai Garuda, bahwa sepertinya sudah tiba saatnya tombak pusaka itu dipergunakan untuk melawan kejahatan.
Keesokan harinya Kyai Garuda menghadap Raden Malaka yang masih menyamar sebagai tukang kayu.
Ia dengan bijaksana mengungkapkan bahwa ia mengetahui tipu muslihat sang raja kecil.
Tanpa ragu Raden Malaka segera menghadapi Kyai Garuda dengan niat jahat dalam hatinya.
BACA JUGA:Toxic Relationship! Ini Lirik Lagu 'Better Things' Milik aespa
Namun saat Raden Malaka menyerang dengan pedangnya, Kyai Garuda menunjukkan keahliannya dalam mengendalikan Tombak Naga Emas.
Ia dengan cepat menggunakan tombak, untuk menghindari serangan dan menghindari pedang Raden Malaka dengan ketangkasan yang luar biasa.
Dalam pertarungan yang sengit, tombak Kyai Garuda mampu melukai Raden Malaka.
Serangan demi serangan dilancarkan oleh sang raja kecil, tetapi tombak pusaka tersebut memberikan kekuatan kepada Kyai Garuda yang tak terbatas.
BACA JUGA:TERUNGKAP! Di Sinilah Arya Kamandanu Menancapkan Pedang Naga Puspa, Senjata Saktinya
Dalam akhir pertarungan Kyai Garuda mampu melumpuhkan Raden Malaka dan mengalahkannya.
Dengan kejahatan Raden Malaka telah dihentikan Kyai Garuda kembali ke desanya.
Ia menggunakan kekuatan tombaknya untuk kebaikan dan membantu masyarakat setempat, dalam melindungi diri dari ancaman kejahatan.
Sejak itu kisah tentang Tombak Kyai Garuda menyebar ke seluruh pelosok desa dan menjadi legenda.
Kyai Garuda menjadi simbol keberanian dan keadilan dalam melawan kejahatan.