3. Perang Gerilya
Kapitan Pattimura menggunakan strategi perang gerilya untuk menghadapi penjajah Belanda.
Perang gerilya melibatkan taktik-taktik seperti penyerangan kilat serangan mendadak sabotase dan penggunaan penjebakan.
BACA JUGA:ASYIK! Jadwal Pencairan BLT PIP Tahap 2 Sudah Keluar, Pelajar Terima Rp450.000 Hingga Rp1 Juta
Pasukan Pattimura terampil dalam bergerak dengan cepat dan fleksibel memanfaatkan wilayah dan waktu dengan efektif.
Ini membuat pasukan Belanda sulit untuk merencanakan dan melawan.
4. Dukungan Rakyat
Kapten Pattimura menyadari pentingnya dukungan rakyat dalam perjuangan mereka.
BACA JUGA:SELAMAT! Ibu Hamil Dapat Bansos PKH Tahap 4 Rp2,4 Juta, Daftar Segera Lewat Aplikasi Cek Bansos
Ia dan pasukannya menyatu dengan masyarakat setempat membantu dan melindungi mereka, serta menggunakan struktur sosial yang ada untuk mengintegrasikan diri mereka ke dalam komunitas.
Ini membuat pasukan Pattimura lebih sulit untuk diidentifikasi dan dihadang oleh pasukan Belanda.
5. Peningkatan Persenjataan
Kapitan Pattimura juga aktif dalam memperkuat persenjataan pasukannya. Mereka mengumpulkan senjata-senjata seperti tombak pedang parang keris dan senapan.
BACA JUGA:Tari Adat Bangun, Pemujaan Roh dengan Kayu Gaharu dan Kemenyan, Bisa Mengobati Orang Sakit
Meskipun persenjataan mereka tidak sebaik milik Belanda, Kapitan Pattimura dan pasukannya mampu memaksimalkan efektivitas senjata-senjata tersebut melalui strategi dan taktik yang cerdas. *