Kemudian syekh yang datang ke desa di Kalimantan Utara ini mengucapkan salam 'Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh', tapi tidak ada yang menjawab.
Ajaibnya, justru bebatuan di Salimbatu yang menjawab salam dari Syekh tersebut sehingga desa ini diberinama 'Salambatu'.
Akan tetapi, lantaran mereka berbicara dengan logat Melayu, maka pelafalannya berubah menjadi 'Salimbatu'.
Desa yang telah berusia dua abad tersebut dulunya berawal dari pertanian hingga kini dikenal dengan kekayaan seni dan budayanya. *