Pesona Batu Akik Teratai Hitam Muratara, Paling Langka dan Sulit Didapatkan

Kamis 24-08-2023,11:56 WIB
Reporter : Fran Kurniawan
Editor : Fran Kurniawan

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki ciri khas batu akik masing-masing, bahkan pada saat demam batu akik sekitar tahun 2014 sampai tahun 2017, bahan batu akik dari Bumi Sriwijaya banyak diminati oleh penikmat dan kolektor batu akik.   

Keunikan dan kekhasan batu akik dari daerah masing-masing ditandai dengan penamaan batu akik itu sendiri sesuai daerah asal batu akik, sebut saja batu akik red raflesia dari Provinsi Bengkulu.

Ada juga batu bacan berasal dari Pulau Bacan, Halmahera Selatan Maluku, kemudian batu akik hijau Garut, karena berasal dari Garut, tepatnya di Gunung Bung Bulang, Jawa Barat.

Ada pun beberapa jenis Batu Akik dari wilayah Provinsi Sumatera Selatan, seperti Lavender, Spiritus, kecubung wulung yang berasal dari Batu Raja, Kabupaten OKU, kemudian batu akik teratai dari Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

BACA JUGA:Menpora RI Dito Ariotedjoe Prediksi Timnas U 23 Menang Tipis Lawan Thailand 

Batu akik ini diberi nama teratai karena motifnya menyerupai bunga teratai yang sedang mekar, tapi masyarakat setempat lebih mengenalnya dengan sebutan batu tawon.

Batu akik teratai memiliki beragam warga, seperti kuning, putih, merah, hitam dan panca warna, batu ini juga terbagi menjadi dua jenis yaitu batu akik kristal dan Batu Akik berbahan kasar (dop).

Biasanya bahan batu akik teratai dibuat cincin, gelang, mainan kalung, keris dan bentuk-bentuk menarik lainnya.

Menurut Ariansyah, salah satu penggiat batu akik teratai di Kabupaten Muratara mengungkapkan, batu akik teratai dijual dalam bentuk bongkahan dan lempengan, apalagi pada saat batu akik booming, dan yang paling sulit didapatkan adalah batu akik teratai hitam.

BACA JUGA:Jadwal Siaran Langsung Indonesia vs Thailand di Semifinal Piala AFF U-23: Tayang di SCTV, 24 Agustus 2023

"Kalau teratai berwarna hitam memang sangat sulit dicari, bahkan dari puluhan ton bahan batu akik teratai belum tentu kita mendapatkan satu bongkah teratai hitam kualitas bagus," katanya.

Dikatakannya, tidak ada patokan harga batu akik teratai, tergantung suka atau tidaknya calon pembeli batu akik teratai dan penjualnya, tapi biasanya satu lempeng batu akik teratai yang bagus sekitar Rp.300.000 per lempeng dan bahan batu akik teratai Rp.30.000 sampai Rp.100.000 perkilogram.

"Peminat bahan batu akik bukan hanya dari daerah-daerah di Indonesia, tapi juga berasal dari Taiwan, Korea, India dan China, bahkan terkadang mereka sendiri langsung datang ke Muratara dari luar negeri untuk melihat langsung batu teratai yang dijual oleh pengepul, tapi ada juga yang menyuruh orang kepercayaannya," bebernya.

Ari mengungkapkan, banyaknya peminat karena corak batu akik tawon beragam, mulai dari teratai hijau, merah, hitam, kuning, biru, pancawarna, serat lalang, telur kodok, bulu ayam, klasmail, lavender, red muratara, dan masih banyak lagi. (frs)

Kategori :