Nusaibah juga secara langsung terlibat dalam medan perang dengan mengangkat senjata di setiap pertempuran.
Contohnya dalam peristiwa perang Uhud, yang terjadi di bukit Uhud sekitar tahun 625 Masehi.
Ketika itu, sekitar 7.000 pasukan Islam bertempur melawan 3.000an lebih pasukan kafir yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
Ketika pasukan Islam hampir memenangkan pertempuran, banyak di antara mereka tergoda oleh harta rampasan perang (ghanimah) dan akibatnya mereka melalaikan perintah Rasulullah SAW. Lantas, musuh menyerang ketika pasukan Islam sedang lengah.
Dalam kejadian itu, tanpa aba-aba Nusaibah menaikkan pedang, panah, memakai perisai untuk turun ke medan perang demi melindungi Rasulullah SAW.
Saat itu, Nusaibah mengalami luka yang cukup parah terutama pada leher sehingga ia tak sadarkan diri.
Dengan itu, Nusaibah terkenal dengan sifat pantang menyerah dan lincah dalam melawan musuh dari sisi manapun.
Hingga Rasulullah bersabda, “Aku tidak menoleh ke manapun, kecuali memerhatikan Ummu Imarah berperang untuk melindungiku.”
BACA JUGA:Hasil Semifinal Piala AFF U-23: Menang 3-1, Indonesia Melangkah ke Final Usai Bungkam Thailand
Jadi, tak perlu heran lagi dengan julukan Nusaibah binti Kaab yang diberi dengan sebutan ‘Perisai Rasulullah’.*