PALEMBANG, PALPRES.COM - Lawang Sewu adalah salah satu bangunan bersejarah yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Nama "Lawang Sewu" secara harfiah berarti "Seribu Pintu" dalam bahasa Jawa , mengacu pada banyaknya pintu dan jendela yang ada di bangunan ini.
Meskipun disebut "Seribu Pintu”, sebenarnya bangunan Lawang Sewu memiliki sekitar 600 pintu yang tampak di luar dan di dalamnya.
Lawang Sewu dibangun pada awal abad ke-20 oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai kantor pusat perusahaan kereta api Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
BACA JUGA:Siap-siap Cek ATM! BLT Rp2.000.000 Cair September 2023, Hanya Penerima Kategori Ini yang Dapat
Desain arsitektur bangunan ini menggabungkan gaya arsitektur Eropa dengan sentuhan arsitektur lokal Jawa.
Bangunan ini memiliki dua lantai utama, dengan aula sentral yang luas dan empat sayap yang menjulang tinggi di sudut-sudutnya.
Selama masa Penjajahan Belanda, Lawang Sewu menjadi saksi bisu dari peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
Bangunan ini juga menjadi saksi bisu dari peristiwa pembantaian oleh penjajah Jepang dan Indonesia, pada masa revolusi kemerdekaan.
BACA JUGA:Sebaiknya Anda Tahu, ternyata Ini 7 Manfaat Bawang Putih bagi Kesehatan
Setelah kemerdekaan Indonesia, Lawang Sewu tetap digunakan oleh Perusahaan Kereta Api Indonesia (PT KAI) hingga tahun 1990-an. Seiring berjalannya waktu, bangunan ini mulai mengalami kerusakan dan terbengkalai.
Namun berkat upaya pelestarian dan restorasi, Lawang Sewu berhasil dibuka kembali untuk umum sebagai objek wisata pada tahun 2009.
Saat ini Lawang Sewu telah menjadi salah satu tujuan wisata populer di Semarang.
Pengunjung dapat menjelajahi ruang-ruang yang ada di dalamnya, termasuk kantor-kantor tua ruang tunggu kereta ruang bawah tanah yang terkenal dengan cerita mistisnya dan terowongan bawah tanah yang dulu digunakan untuk transportasi kereta api.
BACA JUGA:Dulu dari Palembang ke Indralaya 2 Jam, Kini hanya 15 Menit