Dimungkinkan saat itu belum memiliki fasilitas yang lengkap namun keberadaan perguruan tinggi harus ada.
Sehingga pihak Belanda memberi nama Nood-universiteit.
Selanjutnya, Nood-universiteit berganti menjadi Universiteit van Indonesië atau dalam Bahasa Indonesia adalah Universitas Indonesia.
Namun pada tahun 1950, nama Universiteit van Indonesië baru diganti menjadi Universiteit Indonesia.
BACA JUGA:4 PTN dengan Jurusan Teknik Informatika Terbaik di Indonesia versi Kampus TOP QS WUR 2024, Tertarik?
2. Pindah Kampus ke Yogyakarta
Universitas Indonesia ternyata bukan hanya menetap di Jakarta, namun sempat pindah kampus ke Yogyakarta.
Hal ini dikarenakan ibu kota negara saat itu pindah ke Yogyakarta sehingga sejumlah guru besar termasuk Prof Mr Djokosoetono menjadi pengajar di Universiteit van Indonesië di Yogyakarta.
Kondisi ini tidak berlangsung lama karena saat Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, akhirnya Universitas Indonesia Kembali lagi ke Jakarta.
BACA JUGA:7 Jurusan Kuliah Ini Ternyata Banyak Mahasiswa Drop Out, Ada di Kampus QS WUR 2024, Kenapa Ya?
3. Fakultas Tersebar di Daerah
Sejumlah fakultas yang dimiliki Universitas Indonesia tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.
Saat ini ada beberapa fakultas dimiliki Universitas Indonesia seperti Fakultas Kedokteran, Hukum, Sastra dan Filsafat di Jakarta, Fakultas Teknik terletak di Bandung, Fakultas Pertanian di Bogor, Fakultas Kedokteran Gigi di Surabaya, serta Fakultas Ekonomi ada di Makasar.
Menariknya, fakultas yang berada di luar ibu kota negara saat ini berkembang menjadi universitas antara tahun 1954-1963.
BACA JUGA:Jurusan IPA Milik Prospek Kerja Menjanjikan, Tersedia di Kampus Terbaik Indonesia versi QS WUR 2024
Universitas Indonesia di Jakarta mempunyai kampus di Salemba dan terdiri dari beberapa Fakultas seperti: Kedokteran, Kedokteran Gigi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Sastra, Hukum, Ekonomi, dan Tehnik.