Mengenal Gobog, Uang Koin Kuno Zaman Kerajaan Majapahit, Ternyata Segini Harganya

Minggu 03-09-2023,13:35 WIB
Reporter : Citra Utama
Editor : Citra Utama

Lantaran teknologi pencetakan uang logam belum secanggih sekarang, ukuran uang gobog relatif berbeda-beda.

Beberapa uang logam dibuat dari logam lain, namun jumlahnya tak sebanyak uang gobog dari tembaga.

Tebal uang gobog sekitar 2-6 mm, diameter 29-86 mm, dan berat antara 16-213 gram.

Di gambar bagian depan, terdapat relief berupa gambar wayang, alat-alat persenjataan berbentuk cakra, dan pohon beringin.

BACA JUGA:Masih Diburu Kolektor Uang Kuno, Koin Rp50 Komodo Laku Rp2 Juta per Keping, Kamu Punya?

Sementara di bagian belakang, uang standar Majapahit ini memiliki gambar belakang berupa relief pohon, peralatan berbentuk senjata dan berbentuk sesaji.

Selain itu, gobog yang juga disebut sebagai uang picis ini bisa bergambar motif lain seperti ular, burung, ayam, perahu, dan bendera.

Bentuk uang gobog bulat tak rata dengan lubang berbentuk segi empat.

Jika dilihat dari fisiknya, uang keluaran Majapahit ini mengadopsi keping uang dari China.

Di era Majapahit, selain sebagai alat tukar, uang gobog banyak dipakai untuk pembayaran pajak.

Uang gobog di era sekarang masih banyak digunakan di berbagai daerah di Indonesia.

Namun fungsinya telah berubah, tak lagi digunakan sebagai alat transaksi.

Masih banyak pengrajin logam di beberapa daerah, terutama Jawa dan Bali, membuat gobog yang dijual untuk keperluan kelengkapan sesajen, upacara adat, dan jimat.

Selain Majapahit, beberapa kerajaan di Nusantara juga menerbitkan uang logam sebagai alat transaksi resmi di wilayahnya.

Salah satunya Kerajaan Banten yang membuat gobog Banten berbentuk bulat pipih dan berlubang segi enam.

Pada uang yang berukuran besar dan sedang terdapat tulisan jawa "Pangeran Ratoe".

Kategori :