Diklat Kader Bela Negara bagi 33 Calon Pekerja PT Freeport Ditutup, Ini Harapannya

Kamis 07-09-2023,17:30 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

BOGOR, PALPRES.COM - Sebanyak 33 orang peserta Pendidikan dan Latihan Kader Bela Negara asal Papua mengikuti Diklat Bela Negara di Kinasih Resort Caringin Kabupaten Bogor.  

Program Papuan Sustainable Human Capital Development ini berlangsung selama 3 minggu, terhitung dari tanggal 22 Agustus s.d 10 September 2023. 

Acara dibuka oleh Kapusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan, Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia, S.E bersama unsur dari perwakilan RIS Consulting PT. Freeport, pejabat  wilayah setempat (Camat, Koramil, Kapolsek), dan para pelatih. 

Selama pembekalan para calon pekerja PT.Freeport asal Papua ini diberi materi tentang Nilai-nilai Dasar Bela Negara, Wawasan Kebangsaan, Kepemimpinan Bela Negara, Lingkungan Strategis dan Keterampilan Bela Negara. 

BACA JUGA:Bansos Rp900.000 Cair September 2023, Hanya Kategori Ini yang Dapat

Semua materi tersebut memiliki bobot yang cukup penting dalam meningkatkan sikap, mental dan kejuangan yang relevan dengan dunia kerja di PT.Freeport. 

Pembinaan Bela Negara merupakan hal penting dalam kondisi seperti saat ini, dimana semangat nasionalis, patriotik dan militansi terhadap bangsa dan negara terasa mulai memudar. 

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta transportasi menciptakan ketersalinghubungan yang tinggi dan massif, yang berdampak pada menipisnya sekat-sekat nasional dan pada gilirannya mampu menggerus nllai-nilai dan semangat kebangsaan. 

Pola hidup hedonis, serba instan dan kurang menghargai proses dalam sebuah pencapaian, tidak menghargai waktu, serta lemahnya etos kerja menjadi kecenderungan yang dialami oleh generasi muda kita. 

BACA JUGA:Miliki Peluang Besar, Ini 6 Jurusan Kuliah Sepi Peminat di Universitas Gadjah Mada, Berminat?

“Hal tersebut tentu tidak boleh terjadi, karena generasi muda sebagai generasi bangsa khususnya para anak-anak muda Papua sebagai bagian dari generasi bangsa Indonesia perlu memiliki semangat tinggi untuk meningkatkan taraf hidup mereka, dapat menjadi katalisator perubahan dan senantiasa menjadi bagian dari perekat kebangsaan,” jelasnya.

Pembinaan yang dilakukan mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali tidak lepas dari pembinaan dari para pelatih. 

“Targetnya adalah agar terjadi perubahan pola pikir, sikap, disiplin tinggi, kesetiaan, egaliter dan punya cara pandang kenusantaraan menjadi menu setiap hari yang diberikan oleh pelatih Pusdiklat Bela Negara.

Hal itu untuk mengubah tata laku yang semula apatis menjadi lebih dinamis, berkarakter nasionalis tanpa kehilangan pijakan nilai lokal, dan yang terpenting adalah pemahaman paradigma bernegara,” paparnya.

BACA JUGA:7 Kota di Indonesia yang Paling Banyak Dikunjungi Turis, Ada Kota dari Sumatera, Kota Apa Ya?

Kategori :