PEKANBARU, PALPRES.COM- Berdasarkan sebuag rilisan dari perusahaan teknologi informasi global.
Bahwa, ketertarikan perempuan bagi bidang Sains, Teknologi, Teknik Enggineering, dan Matematika (STEM) tergolong sedikit.
Data UNESCO Saja membuktikan hanya 20 persen perempuan di dunia yang memilih bekerja di industri STEM.
Di Indonesia sendiri tercatat jumlah peneliti perempuan di bidang STEM sebatas 31 persen, sementara laki-laki mencapai 69 persen.
Tanggung jawab untuk membangun pendidikan berbasis STEM terletak bukan hanya pada pemerintah, sekolah, dan organisasi nirlaba.
BACA JUGA:PHR Regional Sumatera Zona 4 Terus Berkoordinasi dengan Berbagai Instansi, Untuk Apa? Ini Tujuannya
Namun lini bisnis dan industri juga dapat turut berpartisipasi untuk memajukan STEM di Indonesia.
Untuk itu, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang tergabung di PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream yang merupakan Regional Sumatera, secara spesifik turut berkontribusi pada aspek STEM tersebut.
PHR mendorong minat STEM bagi generasi muda di Riau dan berharap partisipasi para siswi juga meningkat.
Disiplin ilmu berbasis STEM ini, ternyata juga dimiliki oleh para mahasiswi peraih Beasiswa Prestasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi Universitas Pertamina.
Dari sepuluh peraih beasiswa prestasi PHR tersebut, terdapat mahasiswi yang memilih untuk masuk ke fakultas teknik.
Mereka tidak hanya menyukai bidang ini, tapi memiliki kompetensi yang mumpuni dalam bidang STEM.
Seperti Nuraini, remaja asal Desa Sintong Kabupaten Rokan Hilir ini langganan menjuarai berbagai kompetisi ilmiah, seperti Juara 3 Olimpiade Kimia Nasional dan mengukir juara 1 sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga SMA.
"Walaupun dari desa dan keluarga sederhana, tapi saya ingin membuktikan bahwa bisa meraih prestasi dan membanggakan orang tua.