Tetapi, Utbah berkata kepada mereka. "Aku berlindung dari Allah kepada Allah dari sanjungan orang terhadap diriku karena kemewahan dunia, tapi kecil pada sisi Allah!"
Tatkala dilihatnya rasa keberatan pada wajah-wajah orang banyak karena sikap kerasnya membawa mereka kepada hidup sederhana, berkatalah ia kepada mereka,"Besok lusa akan kalian lihat pimpinan pemerintah dipegang orang lain menggantikan aku."
Ketika datang musim haji pergilah Utbah menunaikan ibadah haji, sementara pemerintah Basrah dititip kepada salah seorang temannya, setelah melaksanakan ibadahnya ia menghadap Amirul Mukminin di Madinah untuk mengundurkan diri dari pemerintahan.
Tetapi, Amirul Mukminin Umar Bin Khattab menolak dengan mengucapkan kalimat yang sering diucapkan kepada orang-orang seperti Utbah, "Apakah kalian hendak menaruh amanat di atas pundakku, kemudian kalian tinggalkan aku memikulnya seorang diri? Tidak, Demi Allah tidak kuzinkan selama-lamanya!"
Oleh karena itu tidak ada pilihan baginya, kecuali taat dan patuh, kemudian kembali ke Basrah, tapi sebelum naik kendaraanya ia menghadap ke arah kiblat lalu mengangkat kedua telapak tangannya yang lemah lunglai ke langit sambil memohon kepada Allah agar dia tidak dikembalikan ke Basrah dan tidak pula menjadi pemimpin pemerintah selama-lamanya.
BACA JUGA:Memasuki Kemarau Panjang, Pj Bupati Muba Lakukan Ini untuk Warganya
Ternyata Allah memperkenankan doanya, dalam perjalanannya menuju Basrah, Utbah kembali ke pangkuan-Nya, dia meninggal dengan menyediakan kesempurnaan nikmat dan kesempurnaan suka cita karena pengorbanan dan baktinya, kezuhudan, serta kesahajaannya. (frs)