JAKARTA,PALPRES.COM– Kementerian Perhubungan melalui Direktoran Jenderal Perhubungan Darat bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan penelitian dan pemeriksaan rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sepeda motor Honda.
Penelitian dilakukan KNKT sejak Agustus hingga September 2023. Hal ini dilakukan sebagai Upaya mewujudkan kendaraan bermotor yang berkeselamatan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno menyampaikan pihaknya telah mendapatkan hasil dari pemeriksaan rangka esaf motor Honda.
Hendro juga mengimbau agar Masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan.
BACA JUGA:Hanya Rp16 Jutaan, Honda Revo 125 Matic Tampilan Mewah dan Elegan
"Diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini sedang dalam proses perbaikan tentu untuk mengutamakan kendaraan bermotor yang berkeselamatan ke depannya. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini," ungkap Hendro Sugiatno.
Menurut tim peneliti Ditjen Hubdat dan KNKT, PT. AHM membuat rangka eSAF dari raw material berupa High Strength Steel (HSS) yang diproses menjadi rangka dan kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup) saat mendatangi dan melihat langsung proses produksi rangka eSAF di pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang pada Jumat (1/9).
Tim peneliti melihat proses pengendalian kualitas produk mulai tahap incoming material, press, welding dan pelapisan.
Item kontrol termasuk dimensi maupun ketebalan dari hasil proses pelapisan telah dilakukan dan telah memenuhi persyaratan standard manufacturing global.
BACA JUGA:Cari Motor Ramah Lingkungan? Cek 5 Andalan Honda Ini, Harganya mulai dari Rp15 Juta hingga 199 Juta
Berdasarkan hasil perhitungan finite element method dan divalidasi secara pengujian aktual di fasilitas milik PT. AHM, dapat dikatakan struktur rangka eSAF cukup kuat dan tidak memiliki daerah kritis atau fatigue dengan stress load yang tinggi.
Tegangan yang terjadi masih jauh di bawah Yield Point (batas elastis) dari material rangka.
Dalam hal ini, Ditjen Hubdat dan KNKT juga meneliti rangka eSAF dari motor konsumen.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan adanya karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi coating dan lubang pembuangan bawah yang berpotensi tertutup kotoran sehingga membuat air tersumbat serta berpotensi menyebabkan udara lembab di sekitar rangka dan dapat bersifat korosif.
BACA JUGA:Perkuat Solidaritas, Bikers Honda Gelar Genio Movie Ride