Dijelaskan Rektor, sebagai alumni PTKI tidak hanya konsen di bidang keagamaan.
Para alumni mesti memiliki kemampuan intelektual yang multidisipliner, tidak monodisipliner dengan memperkaya khazanah keilmuan di dunia nyata.
Sebagai alumni dari alamamater Perguruan Tinggi Islam harus memiliki paradigma integratif yang menjadikan Islam sebagai agama yang tidak hanya berkaitan dengan teologis, religiusitas, dan spiritual saja.
Tetapi juga menjadikan Islam sebagai sumber pengetahuan dari berbagai aspek keilmuan.
BACA JUGA:Satu Lagi Pemain Naturalisasi Akan Merapat ke Timnas Indonesia, Ia Jebolan Espanyol, Siapa ya?
“Alumni mesti menjadikan Islam sebagai sumber ilmu pengetahuan sains, sosial, ekonomi, politik, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Kedua, para alumni harus memiliki kreatifitas dan inovasi
Menurut Rektor, para alumni harus terus meningkatkan kualitas diri dengan cara mengasah daya kreatifitas.
Kemampuan inovasi sangat diperlukan untuk menciptakan sebuah karya yang bernilai guna sekaligus bernilai ekonomis.
Para sarjana muslim hari ini dituntut untuk bisa berkarya dan berwirausaha Ketika sudah terjun di dunia nyata.
“Realita ini juga yang menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, melahirkan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM),” pesannya.
Ketiga, para alumni harus menjadi marcusuar kearifan di tengah globalisasi
Para alumni harus senantiasa mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan kearifan budaya di setiap aspek-aspek kehidupan.
Para alumni harus menjadi problem solver di tengah masyarakat dengan menjadikan nilai-nilai keislaman dan kearifan budaya.
Sebagai bingkai kehidupan untuk membendung arus sekularisasi dan liberalisasi yang dibawa oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.