Dekat Ibukota Namun Ogah Ikut Dunia Modern, Inilah Suku Baduy yang Mengisolasi Diri

Selasa 26-09-2023,05:30 WIB
Reporter : Zannuba Chavilla Andjari
Editor : Trisno Rusli

PALEMBANG, PALPRES.COM - Bermukim di dekat Ibukota, tak menutup kemungkinan untuk menghindari arus modernisasi, termasuk Suku Baduy yang mengisolasi diri.

Suku Baduy mendiami sekitar Kabupaten Lebak, provinsi Banten.

Terkenal sangat tertutup dan menolak modernisasi dan teknologi bagi penduduknya.

Konon katanya, adanya Suku Baduy ini karena ada sekumpulan orang yang memberontak melawan Islam pada abad ke-16 dan melarikan diri ke pegunungan Kendeng, Lebak.

BACA JUGA:Alhamdulillah, BLT Rp3.600.000 Disalurkan Minggu Depan, Begini Cara Dapatnya!

BACA JUGA:Ekstrem Tapi Menggiurkan! Olahan Daging Kelelawar Khas Suku Dayak, Berani Coba?

Suku Baduy melestarikan kebudayaan dan tradisi nenek moyang atau disebut "buyut pikukuh" atau larangan leluhur.

Suku Baduy terbagi menjadi dua, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.

Penduduk Baduy Dalam menempati Wilayah Terlarang atau desa suci di Tanah Larangan yang sangat tertutup dan mengisolasi diri, meliputi desa Tanggul Teluk, desa Cibeo, desa Cikertawana, dan desa Cikeusik.

Sedangkan suku Baduy Luar, penduduknya mulai merasakan sedikit dunia modern akan tetapi tetap teguh pendirian pada tata cara hidup yang tradisional.

BACA JUGA:Media Korsel Sudah Tahu Pemain Naturalisasi Incaran Shin Tae-yong, Bukan Kevin Diks dan Emil Aurelo, Tapi?

BACA JUGA:4 Suku dengan Biaya Pemakaman Termahal di Indonesia, Nomor 4 Termahal di Dunia

Suku Baduy Luar dicirikan dengan pakaian hitam dan ikat kepala biru yang sering dikenakan.

Segala macam aktivitas Suku Baduy sangat erat kaitannya dengan alam, mereka percaya kalau sejatinya dilahirkan untuk menjaga alam.

Tradisi unik juga terlihat dari budaya perjodohan, dimana gadis berusia 14 tahun akan dijodohkan dengan pria yang berasal dari suku Baduy pula.

Kategori :