Menjahit di Malam Hari Bisa Bawa Sial? Ini Penjelasan Buya Yahya

Rabu 27-09-2023,16:45 WIB
Reporter : Anita Silvia
Editor : Sulis Utomo

Menurut Buya Yahya, larangan menjahit dan menyapu di malam hari adalah salah satu praktik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi tanpa dasar yang kuat dalam Islam. 

Dalam pandangannya, Islam tidak memberikan larangan khusus terkait aktivitas ini di malam hari. 

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa melakukan menjahit dan menyapu di malam hari tidaklah haram dalam Islam.

BACA JUGA:Kurban untuk Orang Meninggal Bolehkah? Begini Penjelasan Buya Yahya

BACA JUGA:Tata Cara Pembagian Warisan Menurut Islam, Simak Penjelasan Buya Yahya!

Pemahaman ini menciptakan pemahaman yang berbeda dalam masyarakat. 

Sebagian besar masyarakat mungkin masih mematuhi larangan tersebut karena merupakan tradisi yang telah lama ada. 

Namun, pandangan Buya Yahya mengingatkan kita bahwa dalam memahami ajaran agama, penting untuk merujuk pada sumber-sumber yang benar dan memahami dengan cermat apa yang diatur oleh agama itu sendiri.

Pandangan Buya Yahya ini juga mengajarkan kita pentingnya berpikir kritis terhadap keyakinan dan praktik-praktik yang kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

BACA JUGA:Apabila Kamu Tercium Bau Ini, Kata Buya Yahya Tanda Malaikat Pembawa Rezeki Datang ke Rumahmu

BACA JUGA:Kapan Wanita Bisa Salat Dzuhur di Hari Jumat, Benarkah Setelah Adzan Pertama? Ini Kata Buya Yahya

Ini adalah contoh bagaimana keyakinan masyarakat dapat berbeda dengan apa yang sebenarnya diajarkan dalam agama. 

Oleh karena itu, dalam menjalani kehidupan sehari-hari, penting bagi setiap individu untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang ajaran agama mereka dan juga untuk menghormati keyakinan orang lain.

Dalam penutup, kita dapat menyimpulkan bahwa larangan menjahit dan menyapu di malam hari hanyalah keyakinan masyarakat belaka, seperti yang diungkapkan oleh Buya Yahya. 

Sementara itu, ajaran Islam sendiri tidak mengharamkan aktivitas ini di malam hari. 

BACA JUGA:Hari Sejuta Pohon, Perwosi Sumsel Tanam Tabebuya Ungu di Sepanjang Sempadan Jembatan Musi VI

Kategori :