Museum Nyamuk Pangandaran Jadi Referensi Kunjungan Wisata Edukasi Bersama Muridmu, Nih Lokasinya!

Jumat 29-09-2023,11:34 WIB
Reporter : Zannuba Chavilla Andjari
Editor : Trisno Rusli

PALEMBANG, PALPRES.COM - Terkenal akan pesisir pantai yang menawan, di Pangandaran, Jawa Barat ternyata ada museum unik yang pasti tak terbayangkan, museum apa itu? Jawabannya adalah "Museum Nyamuk".

Kasus penyebab penyakit dan kematian dari gigitan nyamuk terbilang sangat tinggi di Indonesia.

Guna memberikan wawasan kepada masyarakat Indonesia akan bahayanya penyakit yang ditimbulkan oleh nyamuk, pemerintah membangun sebuah "Museum Nyamuk".  

Museum Nyamuk diresmikan pada 19 Agustus 2009 dibawah naungan Loka Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI.

Museum Nyamuk pertama di Indonesia ini berlokasi di Jl. Raya Pangandaran Km. 3, Babakan, Ciamis, Pangandaran, Jawa Barat.

Di dalamnya, terdapat sekitar 80 jenis nyamuk beserta nama ilmianya yang di kumpulkan kolektif dari 10 kota di Indonesia dan berbagai fasilitas penelitian lainnya.

Nyamuk tersebut kemudian dibagi menjadi 6 genera, yaitu Aedes, Culex, Anopheles, Mansonia, Armigeres, dan Toxor.

Dari pembagian identifikasi tersebut, setiap gen terdiri dari spesimen, stadium telur, larva, pupa, dan nyamuk yang merupakan fase tumbuh kembang nyamuk yang berada di gedung Insektarium.

Menariknya, selain kita melihat koleksi nyamuk mati yang diawetkan, kita juga bisa melihat peternakan nyamuk.

Wahh sangat menarik bukan?!

Disamping itu, museum juga menyuguhkan berbagai jenis tanaman obat guna menyembuhkan penyakit yang disebabkan nyamuk dan juga tanaman yang tidak disukai guna mengusir nyamuk.

Jika kamu ingin tahu visualisasi seputar nyamuk baik itu berupa animasi maupun film, kamu dapat menyaksikannya di Gedung Sinema (Teater Nyamuk) yang dapat menampung hingga 120 orang.

Museum Nyamuk dapat kamu jadikan referensi untuk kunjungan edukasi bersama teman sekolah, anak-anak, dan keluarga.

Ada juga ruang multimedia dan ruang cinderamata yang menjadi penunjang prasarana museum ini.

Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 3 ribu untuk anak TK dan SD, Rp 5 ribu untuk SMP, dan Rp. 7.500 untuk kalangan SMA dan mahasiswa.

Kategori :